TRIBUNNEWS.COM – Harga Apple iPhone 6 yang bisa mencapai kisaran belasan juta rupiah di Indonesia termasuk mahal untuk ukuran ponsel, tapi masih belum ada apa-apanya dibanding harga smartphone yang sama di Venezuela.
Di negara Amerika Latin itu, sebuah iPhone 6 bisa dihargai hingga 300.000 bolivar atau sekitar Rp 630 juta sebagaimana terlihat di salah satu situs e-commerce lokal, menurut informasi yang dirangkum KompasTekno dari NBCNews, Minggu (28/6/2015).
Angka itu 41 kali lipat lebih tinggi dibanding upah kerja minimum di Venezuela yang dipatok di angka 7.325 bolivar.
Apa pasal? Ada dua faktor utama yang menyebabkan harga iPhone melangit di negeri tersebut. Pertama adalah kelangkaan luar biasa, kedua adalah inflasi yang juga melejit naik.
Mata uang bolivar saat ini memiliki dua “nilai tukar resmi”, yakni 6,3 dan 12 bolivar per dollar AS, yang dipakai pemerintah untuk menghitung harga barang-barang pokok seperti obat-obatan. Namun di pasar gelap nilai bolivar terjun bebas menjadi 456 bolivar per dollar AS.
Harga iPhone 6 tadi setara dengan 47.616 dollar AS apabila dihitung dengan kurs resmi. Apabila memakai kurs pasar gelap, harganya menjadi 657 dollar AS, angka yang normal untuk banderol perangkat tersebut.
Ponsel-ponsel di luar iPhone juga mengalami kenaikan harga fantastis. Ponsel kelas menengah Samsung Galaxy Fame, misalnya, dihargai 17.000 bolivar atau 2,3 kali upah minimum.
Harga mahal ponsel turut menimbulkan masalah lain, yakni makin maraknya kejahatan yang melibatkan pencurian atau perampokan smartphone.a