News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gagal Gabung di Go-Jek dan GrabBike, Ratusan Orang Daftar di Blu-Jek

Editor: Fajar Anjungroso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Antrean pelamar pengendara Go-Jek di Hall Basket Senayan, Jakarta, Kamis(13/8/2015).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Peminat pekerjaan ojek berbasis aplikasi yang menjamur membuat para pendaftarnya harus menunggu waktu lama untuk diterima menjadi pengojek.

Alhasil, sambil menunggu panggilan dari lembaga pengelola ojek berbasis aplikasi yang sudah eksis, seperti Go-Jek dan GrabBike, banyak orang yang memilih ojek berbasis aplikasi lainnya, yakni Blu-Jek.

Meskipun belum resmi diluncurkan, ratusan orang telah memenuhi kantor lembaga pengelola ojek berbasis aplikasi itu di kawasan Gandaria Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan.

Mereka mengaku hendak mendaftar menjadi pengendara Blu-Jek. Didi (60) adalah satu di antaranya. Pria yang merupakan warga Pasar Minggu ini baru saja pensiun menjadi karyawan Jasa Marga. Untuk mengisi waktunya, ia pun berminat menjadi pengojek berbasis aplikasi.

"Saya sudah apply ke Go-Jek dan GrabBike, tetapi belum ada panggilan sampai sekarang. Makanya, tahu ada bukaan Blu-Jek ini, jadinya mau coba saja," kata dia di sekitar kantor Blu-Jek, Rabu (26/8/2015).

Selain Didi, ada pula orang yang memang sebelumnya merupakan pengojek dan ingin mencoba menjadi pengojek berbasis aplikasi. Misalnya Joko (32), yang biasa mangkal di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

"Ojek aplikasi kan memang lagi ngetren ya. Lama-lama ojek pangkalan ditinggalin, makanya saya cepat-cepat daftar. Saya daftar semuanya (aplikasi ojek). Mana yang paling cepat memanggil, saya ambil," kata pria yang sudah dua tahun menjadi pengojek ini.

Fahmi (29), karyawan sebuah restoran ayam goreng, pun berniat banting setir menjadi pengojek. Kegiatannya yang padat karena juga memiliki sebuah band membuat ia ingin menjadi pengojek yang waktu kerjanya lebih fleksibel.

Ia mengaku sudah mendatangi beberapa perekrutan dari lembaga pengelola ojek berbasis aplikasi. Namun karena sangat penuh, ia belum juga menaruh lamarannya di tempat mana pun.

"Saya tadi dapat nomor urutan ke-200.000. Mau sampai kapan saya menunggu? Akhirnya saya ke sini dulu (Blu-Jek), siapa tahu bisa cepat," kata warga Tanah Abang ini. (Unoviana Kartika)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini