TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – GrabBike, layanan pemesanan ojek dalam aplikasi milik PT GrabTaxi Indonesia (GrabTaxi) berencana menerapkan fitur perlindungan data pribadi penggunanya.
Ketika fitur ini diaktifkan, nomor telepon pemesan akan disamarkan sehingga tidak diketahui pengemudi yang menerima pesanan.
Rencana perlindungan data pribadi tersebut diungkap oleh Country Head of Marketing GrabTaxi Kiki Rizki saat ditemui usai peluncuran kompetisi pemasaran digital Grab Sekampus, di Jakarta, Rabu (7/10/2015).
"Kalau aplikasi biker (pengemudi GrabBike) ada tombol call atau SMS untuk menghubungi pemesan layanan. Sekarang ketika menekan tombol itu masih akan muncul nomor. Nah nanti akan kita masking supaya kelihatan nama saja," terang Kiki.
"Misalnya ketika ditekan nomornya hanya terlihat 085 dan seterusnya xxx. Soal perlindungan ini kebijakan dari GrabBike, tapi lebih detilnya tunggu nanti saat kami umumkan," imbuhnya.
Selain kisi-kisi tersebut, dia juga enggan menyebutkan timeline peluncuran fitur yang dimaksud. Namun, Kiki menjanjikan bahwa data pribadi pengguna layanan mereka akan dikelola dengan aman.
Soal data pribadi berupa nomor telepon ini memang tengah menjadi sorotan. Sebelumnya, sempat beredar kabar soal oknum pengojek berbasis aplikasi yang menyalahgunakan nomor pemesan layanannya.
Oknum tersebut menghubungi pemesan layanannya di luar tujuan profesional, bahkan ada yang menggoda atau mengirim pesan bernada ancaman karena review layanannya buruk. Padahal, pengojek berbasis aplikasi mestinya dilarang untuk mengontak pemesan layanannya secara pribadi.a