TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Setelah full-HD, pabrikan perangkat audio-video, gadget, dan digital imaging mulai beralih ke video 4K yang memiliki resolusi 4 kali lebih tinggi.
Tak terkecuali Panasonic yang pada Kamis (15/10/2015) kemarin baru saja meresmikan kehadiran duet kamera mirrorless 4K Lumix GX8 dan G7 di Indonesia.
Untuk bisa menikmati hasil rekaman video 4K dari kedua kamera tersebut, Marketing Manager panasonic Consumer Marketing Asia Pacific Atsushi Kato mengatakan pengguna Lumix GX8 dan G7 tak perlu memiliki televisi 4K.
“Ini karena video 4K hasil downscaling ke full-HD sekalipun tampilannya akan lebih bagus dibandingkan video full-HD asli,” ujar Kato saat dijumpai usai acara peluncuran Panasonic Lumix GX8 dan G7.
Di samping itu, Marketing Director PT Panasonic Gobel Indonesia Yasunori Takase juga menyebutkan bahwa tiap frame dalam rekaman video 4K bisa diambil untuk disimpan sebagai foto.
Masing-masing frame video 4K memiliki resolusi lumayan tinggi, mencapai 8 megapixel. Karena itu merekam video 4K tak ubahnya menjepret gambar 30 kali per detik (30 FPS, sesuai frame rate rekaman video 4K Lumix GX8 dan G7).
“Resolusi sebesar itu sudah cukup untuk menghasilkan foto yang jelas. Menangkap momen penting pun jadi mudah,” kata Takase saat berbicara di panggung acara peluncuran.
Perekaman video 4K adalah satu kemampuan yang digadang-gadang menjadi diferensiasi alias pembeda produk kamera Panasonic dibanding para pesaingnya.
Beberapa model kamera terbaru besutan pabrikan Jepang ini, baik mirrorless maupun jenis compact high-end, memang sudah mendukung perekaman video 4K, demikian pula sejumlah jenis produk lain.
“Kami berusaha membangun ekosistem video 4K,” ujar Takase. “Kami punya televisi, perangkat audio-video, dan kamera 4K, semuanya saling mendukung,” pungkasnya.