TRIBUNNEWS.COM – Toshiba dikabarkan sedang dalam pembicaraan intensif dengan Sony untuk menjual bisnis sensor gambarnya senilai 165 juta dollar AS (sekitar Rp 2,2 triliun).
Rencana tersebut adalah bagian dari restrukturisasi dalam tubuh Toshiba.
Toshiba akan menawarkan pabrik sensor gambarnya yang ada di wilayah selatan Jepang. Dengan menjual fasilitas tersebut, Toshiba nantinya akan lebih fokus ke bisnis memori flash NAND.
Saat ini, pangsa pasar sensor buatan Toshiba adalah kurang dari 2 persen, sementara Sony telah mencapai 40 persen. Dengan membeli pabrik sensor milik Toshiba, maka Sony bisa memperkuat posisinya dan berkompetisi dengan Samsung yang lebih kompetitif di segmen CMOS.
Sensor gambar (foto) kini menjadi bisnis yang populer mengikuti tren penjualan smartphone yang kian meningkat. Banyak vendor smartphone yang membutuhkan sensor yang bagus untuk mendongkrak kemampuan kameranya.
Sensor buatan Sony termasuk yang banyak dipakai oleh model-model smartphone kelas atas, seperti Nexus 6P, sejumlah smartphone Samsung Galaxy, dan LG G4.
Menurut sumber yang dekat dengan permasalahan ini kepada Bloomberg, Minggu (25/10/2015), pembicaraan antar keduanya sudah dalam tahap akhir dan kesepakatan bisa diumumkan dalam minggu-minggu ini.
Toshiba sendiri sedang berusaha mengembalikan bisnisnya setelah terlibat skandal keuangan berupa penggelapan dana 1,3 miliar dollar AS dari keuntungan yang dilaporkan perusahaan selama tujuh tahun.