News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Linkedln Sadar Sebar Email Spam Ternyata Menyebalkan Pengguna

Editor: Fajar Anjungroso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNNEWS.COM – Alasan pengguna menyukai LinkedIn adalah kemampuan situs tersebut membuka koneksi profesional antar penggunanya. Namun ada hal yang menyebalkan dari LinkedIn.

Jejaring sosial tersebut kerap membanjiri penggunanya dengan e-mail spam dalam jumlah tak sedikit. Wajar saja jika pengguna enggan membaca isi e-mail dan lebih memilih menghapusnya.

Hal tersebut akhirnya disadari LinkedIn. Apalagi, LinkedIn sempat dituntut secara hukum oleh para pengguna di California, AS, karena hal tersebut. LinkedIn pun harus ganti rugi sebesar 13 juta dollar AS atau setara Rp 176 miliar.

Kini, perusahaan yang berdiri sejak 2002 tersebut berupaya memangkas spam yang masuk ke e-mail pengguna, sebagaimana dilaporkan TheVerge dan dihimpun KompasTekno, Jumat (13/11/2015).

Menggunakan software internal bertajuk "Air Traffic Controller", LinkedIn mengklaim e-mail yang masuk ke pengguna nantinya bakal berisi informasi-informasi relevan yang dibutuhkan.

Secara jumlah, ATC akan mereduksi pengiriman e-mail hingga 50 persen dari jumlah rata-rata yang dikirim saat ini. Email yang dikirim disaring berdasarkan beberapa indikator.

Antara lain frekuensi mengakses LinkedIn, referensi yang dibuka saat menjajal LinkedIn, kebiasaan pengguna, serta perangkat yang kerpa digunakan mengakses LinkedIn.

"Akan ada peningkatan signifikan atas kualitas dan kuantitas pesan yang pengguna terima dari Linkedin," kata perwakilan Linkedin melalui situs resminya.

Jika upaya tersebut benar-benar terealisasi, pengguna LinkedIn tak perlu gusar lagi ketika ada e-mail yang masuk dari LinkedIn. Mungkin saja email tersebut hendak memberi tahu informasi lowongan kerja sesuai minat pengguna atau kesempatan berharga lainnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini