TRIBUNNEWS.COM - Belum tuntas soal kasus kecelakaan Lamborghini maut, Wiyang Lautner kembali jadi sorotan.
Kali ini soal polahnya menggunggah foto di Instagram saat berada di kantor polisi.
Akun twitter Pura Krisnamurti @rasjawa, sekira 17 jam lalu, mengunggah sebuah foto yang menunjukkan foto selfie sang pengemudi Lamborghini maut saat berada di kantor polisi.
"Di kantor polisi aja masih bisa nyantai² & selfie² upload ke IG. Udah dijamin beres urusannya ini sih #lambomaut," tulis @rasjawa, Senin (30/11/2015).
Lihat postingan tersebut di sini. Postingan itu kemudian ramai di-share di sosmed dan media di dunia maya.
Seperti diberitakan, Mobil mewah Lamborghini yang dikemudikan Wiyang Lautner menabrak seorang pengguna jalan hingga tewas di ruas Jalan Manyar Kertoarjo Surabaya, Minggu (29/11/2015) pagi.
Korban diketahui bernama Kuswanto (51), warga Kaliasin.
Dia sempat terseret puluhan meter sebelum akhirnya mobil Lamborghini itu menabrak pohon.
Saat itu, Kuswanto dan isterinya, Srikanti (41), sedang membeli susu di toko susu milik Mujianto (44).
Informasi yang dihimpun, Lamborghini yang dikemudikan Wiyang Lautner (24) oleng saat adu kecepatan dengan mobil Ferrari yang hingga saat ini belum diketahui profilnya.
Anak pengusaha
Pengemudi Lamborghini yang terlibat kecelakaan di ruas Jalan Manyar Kertoarjo Surabaya, Wiyang Lautner (24) tercatat sebagai warga Dharma Husada Regency 2/20.
Tidak mudah masuk ke perumahan elite ini.
Perumahan yang berada di sisi selatan kampus C Unair ini memiliki one gate system (satu pintu keluar-masuk).
BACA : Video Tabrakan Maut Lamborghini Beredar di Medsos
Setiap orang yang datang atau keluar harus melalui pos satpam.
Saat Surya datang lokasi, ada tiga satpam di pintu masuk perumahan.
Seorang satpam, Eddy S menyebutkan Wiyang adalah anak dari seorang pengusaha bernama Alex.
Tapi dia enggan bercerita banyak terkait latar belakang keluarga Alex.
Menurutnya, saat ini rumah keluarga Alex sedang kosong.
Anggota keluarga Wiyang sedang sibuk mengurus kasus yang dialami Wiyang.
"Bapak berpesan tidak boleh menerima tamu," kata Eddy.
Hingga kini, Wiyang masih diperiksa di Unit Laka Polrestabes Surabaya.
Keluarga korban sempat datang ke Unit Laka untuk bertemu Wiyang.
Ditemui seusai bertemu Wiyang, adik korban tewas Kuswanto, Budi Pujiono (47), mengaku sempat memarahi pengemudi Lamborghini itu.
Dia minta Wiyang bertanggung jawab atas perbuatannya.
Terlebih lagi, korban meninggalkan empat anak yang masih sekolah.
Wiyang mengaku siap menanggung biaya pengobatan korban luka dan membayar ganti rugi akibat perbuatannya.
Namun, bagi Budi, menanggung biaya pengobatan korban luka dan ganti rugi masih belum cukup. Dia minta polisi juga mengusut kejadian ini.
“Saya juga katakan, jangan mentang-mentang anak orang kaya lalu ugal-ugalan di jalan,” tambahnya.
Sementara itu, Kasatlantas Polrestabes Surabaya AKBP Andre Manuputty berjanji akan mengusut kasus kecelakaan ini. Pihaknya masih menyelidiki penyebab kecelakaan ini.
Berdasarkan informasi yang diterimanya, Wiyang mengemudikan mobil dengan kecepatan antara 70-80 km per jam.
“Pengemudinya sudah menjalani tes urine, dan hasilnya negatif (narkoba). Kami berjanji akan mengusut kasus ini,” kata Andre.
Kini Wiyang masih ditahan di Unit Laka Polrestabes Surabaya hingga Senin (30/11/2015).
Alasannya dia belum dapat menunjukkan surat mobil yang dikemudikannya hingga menewaskan Kuswanto (51).
Kepada polisi, Wiyang mengaku Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) mobilnya sedang dibawa orangtuanya.
"Menurut dia, STNK akan dibawa orangtuanya ke kami, karena itu dia masih kami tahan," kata Kasatlantas Polrestabes Surabaya, AKBP Andre Manuputti, Senin (30/11/2015).
Kata Andre, Wiyang juga terus diperiksa terkait peristiwa kecelakaan di Jalan Manyar Kertoarjo Minggu pagi, yang menyebabkan seorang tewas dan dua orang patah tulang.
"Masih diperiksa dan didalami kronologinya," ungkap Andre.
Peristiwa kecelakaan itu terjadi saat Wiyang sedang cepat dengan pengemudi Ferrari yang hingga saat ini belum diketahui identitasnya.
Diduga oleng ke kiri, Wiyang tidak dapat mengendalikan laju kendaraannya, dan menabrak Kuswanto (51).
Kuswanto sempat terseret puluhan meter, sebelum akhirnya mobil Lamborghini itu menabrak pohon.
Saat itu, Kuswanto dan isterinya, Srikanti (41), sedang membeli susu di rombong susu milik Mujianto (44).
Adapun Srikanti dan Mujianto mengalami patah tulang kaki kanan.