TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kaskus, forum komunitas online terbesar di Indonesia, didekati Kemenko Polhukam. Pendekatan itu sebagai maksud mendeteksi aksi terorisme.
Chairman Kaskus Ken Dean Lawadinata mengaku sudah ada pembicaraan dengan Kementerian Polhukam sebelum Natal tahun lalu dalam upaya menekan radikalisme dan terorisme.
”Pemerintah sudah jauh-jauh hari tahu bakal ada aksi terorisme. Pernah ada omongan dengan pihak Polhukam untuk bekerjasama medeteksi terorisme,” kata Ken dalam wawancara khusus dengan Tribunnews.com di kantor Kaskus, Selasa (19/1/2015).
Bahkan, sambung Ken, Menteri Luhut B Panjaitan sempat berdiskusi khusus soal ini dengan Kaskus.
”Sepekan sebelum Bom Thamrin, saya ikut kunjungan kerja Menteri Luhut ke Danau Toba. Di sana sempat dibicarakan juga masalah kerjasama dengan Kaskus,” terang dia.
Ken mengaku topiknya seputar gerakan ISIS (Islamic State of Iraq and Syria). Diduga kuat, jaringan ISIS berpeluang memanfaatkan berbagai media sosial, dalam hal ini Kaskus, untuk melancarkan aksinya.
”Kami terbuka untuk membantu pemerintah. Hanya belum tahu bentuk kerjasamanya seperti apa. Yang pasti, data-data di Kaskus masih aman di kami,” jelasnya.
Seperti diketahui, pemerintah gencar mendeteksi jaringan terorisme yang memanfaatkan dunia maya.
Sebelumnya, Kemenkominfo sudah memblokir akun jejaring sosial maupun situs yang berkaitan dengan terroisme.
Bahkan, Menkominfo Rudiantara menegaskan telah memberikan akses kepada pihak-pihak terkait pemberantasan terorisme dan radikalisme sejak akhir tahun lalu.