TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – OLX, gabungan dari situs iklan baris Tokobagus dan Berniaga, kini sudah mulai mencari pemasukan uang dari para pemasang iklan.
Sudah sekitar 10 tahun (sejak masih Tokobagus), situs tersebut menggratiskan layanannya.
Baru pada November 2015 lalu hingga sekarang, mereka mulai menerapkan layanan iklan dengan tarif tertentu.
Tapi dengan catatan, hanya iklan properti saja yang bakal dipungut bayaran. Sedangkan iklan lain, misalnya gadget dan otomotif, masih bisa ditampilkan gratis.
"Kita bebankan biaya Rp 50 ribu, begitu juga iklan ke 12 dan seterusnya," terang PR dan Marketing Communication Manager OLX Indonesia, Hermanto saat bincang bersama KompasTekno, Kamis (22/1/2016).
Hermanto menambahkan, strategi monetisasi lainnya adalah dengan mematok tarif sebesar Rp 5.000 untuk pengiklan yang ingin iklannya berada di baris teratas atau sistem "sundul".
Penempatan iklan baris di OLX memang bergantung pada banyak atau tidaknya iklan yang masuk di satu hari.
Tanpa disundul, satu iklan bisa terlihat selama kurang lebih 30 menit dengan masa kadaluarsa 21 hari.
Menurut Hermanto, model monetisasi tersebut sudah menghasilkan pendapatan meski belum signifikan. Selanjutnya OLX masih akan menggodok model lainnya.
OLX sendiri beroperasi di sejumlah negara selain Indonesia, dan sebagian sudah mulai melakukan monetisasi layanannya. Contohnya adalah OLX Uni Emirat Arab.
Seperti dikatakan Hermanto, di Negeri Padang Pasir itu segmen properti menjadi sumber pemasukan signifikan bagi OLX.