TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di era digital seperti sekarang, metode pengajar oleh guru privat ataupun tempat kursus yang hanya mengandalkan textbook dan membuat siswa untuk menghafalnya sudah kuno.
Saatnya, kursus bahasa menggunakan bantuan teknologi digital yakni jaringan internet dan kini telah ada di Indonesia.
Adalah SquLine yang dipelopori oleh dua orang Indonesia ini memiliki visi bahwa dalam era digital ini, proses belajar antara guru dan murid tidak perlu dibatasi oleh jarak dan waktu lagi.
SquLine dihadirkan untuk mereka yang sudah disibukkan dengan pekerjaan atau kegiatan sehari-hari yang cukup padat dan melelahkan sehingga meluangkan waktu untuk bepergian mengikuti kursus sangatlah sulit.
"Bukan itu saja, kualitas pengajar dan tempat kursus juga tidak selalu menjamin Anda dapat belajar dengan efektif," kata Tomy Yunus Tjen Selaku CEO dari Squline kepada wartawan, Kamis (10/3/2016).
SquLine, kata dia merupakan website buatan anak bangsa yang merupakan platform belajar bahasa asing secara online untuk membantu dan memudahkan proses belajar dan mengajar bahasa Asing.
"SquLine mengkombinasikan pengajaran secara tatap muka 1 on 1 dengan guru professional dan konten pembelajaran multimedia sehingga murid-murid bisa menghadiri kelas di rumah, kantor, maupun di tempat-tempat favorit asal terhubung internet," katanya.
Ia berharap bahwa dalam kurun waktu 2 – 3 tahun lagi, orang Indonesia tidak akan kesulitan lagi dalam untuk mempelajari bahasa asing apapun karena mereka dapat mencari pengajar asing professional.
"Saat ini produk kami fokus pada kursus online bahasa Mandarin dan English. Squline juga akan segera meluncurkan Bahasa Indonesia untuk pengguna di luar negri dan expatriate di Indonesia," katanya.
Dimulai sejak tahun 2013, SquLine kini memiliki office di Jakarta, Beijing, dan Manila dengan total lebih dari 60 pengajar asing bersertifikat dan riburan users diseluruh Asia Tengggara khususnya indonesia.
Saat ini beroperasi di tiga negara, Jakarta sebagai pusat pemasaran dan tim support kami, Beijing dan Manila sebagai basis pengajar asing kami.
"Squline memiliki ribuan pengguna dari Indonesia dan juga luar Indonesia seperti Filipina Thailand, China, dan USA karena relatif lebih rendah dibandingkan website serupa dinegara lain,” katanya.