TRIBUNNEWS.COM – Januari lalu, Samsung mengeluarkan trio Galaxy A3, A5, dan A7 versi 2016. Ada beberapa peningkatan spesifikasi dibandingkan Galaxy A3, A5, dan A7 versi lawas.
Saat ditanya kenapa tak membuat nama seri baru, pabrikan Korea Selatan tersebut berdalih tak ingin membingungkan konsumen.
"Kalau terlalu banyak model, orang bisa bingung," kata Direktur Pemasaran Samsung Indonesia Vebbyna Kaunang, beberapa saat lalu pada sebuah acara peluncuran.
Pertimbangan tersebut mungkin belum terpikirkan oleh Apple. Awal pekan ini, Apple meluncurkan dua lini produk: iPhone SE dan iPad Pro 9,7 inci.
Dari spesifikasinya, iPhone SE hampir identik dengan iPhone 6S. Sementara desain fisiknya mengadopsi bentuk iPhone 5S.
Langkah penamaan iPhone baru ini dianggap membingungkan, sebagaimana dilaporkan TheNextWeb dan dihimpun KompasTekno, Rabu (23/3/2016).
Akankah iPhone SE generasi kedua disebut "iPhone SE 2"? Lalu, apa perbedaannya dengan iPhone pendahulu? Apakah selanjutnya Apple bakal mengawinkan iPhone 5S dengan 6S Plus?
Beberapa netizen mengeluhkan sikap Apple yang terkesan meruwetkan konsumen. Beberapa lini produk dianggap tak membawa perubahan signifikan dari pendahulunya. Namanya pun beda tipis.
Misalnya untuk iPhone 6. Selain iPhone 6 dan 6 Plus, ada juga iPhone 6S dan 6S Plus.
Perbedaan signifikan antara seri "s" dan non "s" hanya terlihat dari peningkatan resolusi kamera dan prosesor, serta penambahan fitur 3D Touch.
Keruwetan selanjutnya terlihat dari nomenklatur untuk jejeran produk iPad.
Untuk menyebut iPad Pro teranyar, khalayak harus mematrikan embel-embel ukuran layar 9,7 inci.
Jika tidak, orang bisa merujuk ke iPad Pro berukuran 12,9 inci yang sudah diluncurkan sebelumnya.
Sepintas, iPad Pro 9,7 inci pun sulit dibedakan dengan iPad Air 2. Ukuran layarnya sama, desainnya pun sebelas duabelas. Sama halnya dengan kesulitan membedakan tampilan iPad mini 2 dengan iPad mini 4.
Lalu, apakah iPad Pro selanjutnya tetap mempertahankan embel-embel ukuran di belakang namanya? Kita tunggu saja.