TRIBUNNEWS.COM – Uber mendaulat Thuan Pham sebagai Chief Technology Officer (CTO) pada 2013 silam.
Pham sebelumnya bekerja di perusahaan software VMWare selama delapan tahun.
Jabatan terakhirnya adalah Vice President of Research and Development.
Sebagai CTO Uber, ada beberapa tanggung jawab besar yang dibebankan kepada Pham, antara lain terkait penelitian, pengembangan, serta perencanaan produk baru.
Tak heran jika CEO Uber Travis Kalanick begitu ketat saat menyeleksi Pham.
Kisahnya baru diumbar Pham setelah genap tiga tahun bekerja di perusahaan transportasi berbasis aplikasi tersebut.
Kala itu, Pham tak hanya diwawancarai sehari-dua hari, tetapi selama dua minggu berturut-turut.
Mengingat kesibukan masing-masing, Kalanick dan Pham lebih sering berkomunikasi via Skype. Jika ditotal, wawancara berlangsung selama 30 jam.
Setiap hari sebelum wawancara, Kalanick akan mengirimkan daftar topik yang akan dibicarakan, mulai dari hal teknis, strategi bisnis, hingga gaya kepemimpinan.
"Saya dan Kalanick punya pandangan masing-masing," kata Pham, sebagaimana dilaporkan BusinessInsider dan dihimpun KompasTekno, Senin (4/4/2016).
Menurut Pham, 30 jam wawancara itu lebih tepat disebut sebagai diskusi. Sebab, mereka bisa saling bertanya dan menjawab. Kalanick tak melulu bertanya, dan Pham tak terus-terusan menjawab.
"Kalanick mencari keberagaman berpikir. Ia mencari seseorang yang bisa menantangnya dan bisa ia tantang balik," tutur Pham.
Pham resmi bergabung sebagai pekerja Uber per April 2013. Ia kini membawahi 1.200 orang pada divisi engineering. Angka itu melejit dari 40 orang yang ia pimpin ketika kali pertama menjabat CTO, sekitar tiga tahun lalu.
"Semuanya bergerak sangat cepat di Uber," pungkasnya.