TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Layanan pesan instan WhatsApp semakin kuat untuk urusan enkripsi. Perusahaan yang dimiliki oleh Facebook itu mengumumkan bahwa semua jenis pesan yang dikirim melalui jaringannya kini telah anti-sadap.
Itu artinya, hanya pengirim dan penerima saja yang bisa membaca isi dari pesan tersebut. Pembicaraan super-rahasia sekalipun kini aman dilakukan di WhatsApp.
Pihak di luar pengirim dan penerima, bahkan karyawan WhatsApp sendiri, dijamin tidak akan bisa melihat isi pesan yang dikirimkan melalui jaringan WhatsApp.
Enkripsi ini pun berlaku di semua platform, termasuk Android, iOS, BlackBerry 10, Windows Phone, dan sistem operasi lawas Nokia S40.
Informasi mengenai 100 persen enkripsi pesan di WhatsApp tersebut diumumkan langsung oleh kedua pendiri WhatsApp, Jan Koum dan Brian Acton, dalam blog resmi perusahaan, Selasa (5/4/2016).
"Mulai saat ini, saat Anda dan kontak menggunakan versi terbaru dari aplikasi, setiap telepon yang dibuat, dan setiap pesan, foto, video, file, dan pesan suara yang dikirimkan, telah dienkripsi secara keseluruhan, termasuk group chat," tulis keduanya.
Pada tahun 2014, WhatsApp sebenarnya sudah memiliki sistem enkripsi. Hanya saja, enkripsi itu baru sebatas di tingkat pengiriman pesan teks. Pengiriman pesan di grup dan konten media, seperti foto atau video, masih belum dienkripsi.
Proses pembuatan sistem enkripsi ini sendiri ternyata cukup sulit. Kesulitannya karena proses enkripsi diterapkan di berbagai platform dan disebar untuk 1 miliar pengguna.
Baca: 1 Miliar Pengguna WhatsApp Cuma Diurus 57 "Engineer", Kok Bisa?
Kepada Wired, Koum membeberkan enkripsi video antar-platform merupakan yang tersulit dari semuanya.
Oleh karena kesulitannya, WhatsApp sampai harus menunda pengumuman enkripsi tersebut sampai hari ini. Padahal, semua proses pengerjaan sudah hampir rampung pada pertengahan Desember 2015.
"Anda harus membuat sebuah situasi di mana seseorang di Android bisa mengirimkan video ke pengguna S40, atau seorang pengguna BlackBerry bisa mengirimkannya ke pengguna Windows Phone," tutur Koum.
Penulis: Deliusno l Sumber: Wired