TRIBUNNEWS.COM – BlackBerry mengumumkan pemotongan harga Priv secara permanen sebesar 50 dollar AS.
Smartphone Android tersebut kini bisa dibeli seharga 650 dollar AS (sekitar Rp 8,5 juta) di wilayah AS, serta 729 Euro di Eropa.
BlackBerry Priv hingga kini masih belum memasuki pasaran Indonesia secara resmi.
Sejak awal 2016, pihak BlackBerry telah menjanjikan produk tersebut akan segera beredar.
Namun, janji itu belum terpenuhi hingga sekarang.
Banderol Priv memang masih mahal, tapi paling tidak sudah berada sedikit di bawah perangkat-perangakt flagship dari pabrikan lain seperti Apple dan Samsung.
Pemotongan harga ini terpaksa dilakukan menyusul turunnya penjualan ponsel BlackBerry dalam kuartal yang berakhir pada 29 Februari lalu.
CEO BlackBerry John Chen mengakui penjualan Priv tak sebagus yang diharapkan.
Ponsel andalan ini pun gagal mendongkrak bisnis smartphone BlackBerry yang sudah terjerembap dengan pangsa pasar global kurang dari 1 persen.
Priv merupakan upaya radikal dari BlackBerry dalam upayanya membalik peruntungan.
Perangkat ini merupakan handset Android pertama dari BlackBerry yang juga dibekali keyboard QWERTY tipe slide-out.
Akan tetapi, pemotongan harga Priv mungkin sudah terlambat.
Chen pernah mengungkapkan BlackBerry bakal berhenti membikin smartphone kalau tak kunjung meraih untuk dari bisnis tersebut.