TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Chief Marketing Officer Hooq Ravi Vora mengungkapkan alasan utama, mengapa Hooq menggandeng semua operator di Indonesia.
Menurutnya, dengan cara seperti itu bisa mempermudah pengguna smartphone di Indonesia untuk berlangganan layanan Hooq.
Selain itu, pengguna tidak lagi memerlukan kartu kredit untuk berlangganan. Cukup menggunakan metode potong pulsa tadi.
Meski demikian, Hooq tetap menyediakan metode pembayaran menggunakan kartu kredit.
"Pengguna kartu kredit di Indonesia hanya sekitar 4 hingga 5 persen saja. Sementara itu, pengguna smartphone sudah jauh melebihi angka tersebut," ujar Vora.
Hooq sendiri menawarkan ribuan judul fim dan serial televisi, baik dari Hollywood (AS), Bollywood (India), dan Indonesia.
Ia merupakan perusahaan joint venture antara operator seluler Singtel, studio film Warner Bros. Entertainment, dan Sony Picture Television.
Adapun biaya berlangganan video on-demand Hooq sendiri adalah sebesar Rp 49.500 per bulan, sudah termasuk pajak.