TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Telkom resmi menghadirkan layanan streaming film iFlix ke Indonesia.
Dengan kedatangan iFlix ini, apakah Telkom akan membuka blokir layanan serupa, Netflix?
Direktur Consumer Services PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Dian Rachmawan mengatakan pihaknya bisa saja membuka blokir Netflix.
Syaratnya, penyedia aliran video itu bekerja sama dengan Telkom dalam penyediaan layanannya.
“Netflix apes saja. Mereka datang ke Indonesia kan tidak ketok pintu, padalah mereka ini over the top (OTT), yaitu berjalan di atas layanan kami (internet). Karena itu diblokir,” terang Dian, Selasa (20/4/2016).
“Kalau mereka mengajak kerja sama, ya bukan tidak mungkin dibuka blokirnya. Jika memang menguntungkan akan kami terima. Bisa saja berdampingan dengan iFlix nanti.,” imbuhnya.
Sebelumnya, Telkom Grup memblokir Netflix agar tidak bisa diakses dari internet IndiHome dan Telkomsel.
Mereka beralasan perusahaan asal California itu belum mendirikan badan usaha tetap di Indonesia dan konten di dalamnya tidak disensor.
Kendati demikian, kedua anak usaha Telkom itu juga bekerja sama eksklusif dengan layanan sejenis Netflix.
IndiHome dengan iFlix, sedangkan Telkomsel dengan Hooq.
iFlix sendiri merupakan layanan aliran video asal Malaysia.
Menurut Dian, layanan ini punya kelebihan dalam menawarkan berbagai judul film seri dengan total jam tayang hingga 20.000 jam.
Sedangkan Hooq merupakan layanan aliran video hasil kerjasama SingTel, Sony Pictures Television, dan Warner Bros. SingTel merupakan salah satu pemegang saham Telkomsel.
Bila dibandingkan dengan Netflix, Hooq cenderung menjagokan koleksi film Asia. Bahkan pengguna bisa menemukan film lawas Indonesia, seperti Saur Sepuh atau Ada Apa Dengan Cinta.