TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Merayakan Hari Kartini yang jatuh pada Kamis (21/4/2016) lalu, Microsoft Indonesia menggelar kegiatan bertajuk #MakeWhatsNext.
Ini merupakan sebuah kampanye inspiratif bagian dari program Microsoft YouthSpark untuk mengingatkan masyarakat bahwa perempuan memiliki kebebasan untuk menggapai cita-cita dan tidak ada keterbatasan gender dalam setiap profesi.
Acara ini digelar bekerjasama dengan Prestasi Junior Indonesia (PJI), sebuah LSM yang memiliki fokus di bidang pendidikan dan dihadiri Yohana Yembise, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PP dan PA).
#MakeWhatsNext melibatkan 100 siswi SMA/SMK untuk berkarya di bidang science, technology, engineering, dan mathematic (STEM) dengan memperkenalkan mereka kepada dasar-dasar teknologi serta membuka wawasan mereka akan kayanya profesi yang dapat perempuan tekuni.
Menurut Mira Fitria Soetjipto, Human Resources Director, Microsoft Indonesia, setiap anak muda, laki-laki dan perempuan, berhak memiliki kesempatan yang sama terhadap akses pendidikan teknologi dan bisa memanfaatkannya untuk berinovasi.
"Microsoft berkomitmen untuk memfasilitasi pendidikan dan sumber daya informatika agar dapat membantu menjembatani kesenjangan gender di bidang STEM dengan mendorong bakat-bakat muda di bidang tersebut,” katanya.
Berusaha menjawab permasalahan mengenai kesenjangan gender di bidang STEM, Microsoft Philanthropies mengupayakan keterbukaan akses pendidikan ilmu komputer di seluruh dunia dengan
#MakeWhatsNext Indonesia ditutup dengan dilakukannya Hour of Code oleh ke-100 siswi SMA/SMK.
Kegiatan ini merupakan bentuk motivasi kepada para peserta akan pentingnya pembekalan serta penerapan teknologi informasi dan komunikasi.