TRIBUNNEWS.COM - Akhir minggu ini, sejumlah pengguna Apple Music mengeluhkan layanan streaming musik tersebut menghapus file lagu yang tersimpan di komputer secara diam-diam.
Seorang pengguna bernama James Pinkstone bahkan mengaku kehilangan file lagu sebesar lebih dari 120 GB menyusul penghapusan yang dilakukan oleh Apple Music, sebagaimana dirangkum dari Daily Mail, Sabtu (7/5/2016).
“Saat saya mendaftar di Apple Music, iTunes menelusuri koleksi MP3 dan WAV di komputer saya, lalu mencocokkan lagu-lagu di dalamnya dengan database Apple (syncing),” ujar Pinkstone dalam sebuah blog.
Jika Apple Music menemukan bahwa lagu di dalam harddisk ternyata juga ada dalam database Apple, menurut Pinkstone, maka Apple Music bakal menghapus file lagu di komputer.
Lagu dimaksud akan tetap ada dalam daftar Apple Music.
Hanya saja, saat diputar, lagu yang bersangkutan disalurkan melalui server Apple (streaming), bukan diputar dari harddisk karena file yang dimiliki pengguna memang telah dihapus.
“Kalau Apple Music melihat file yang tidak dikenalinya… ia akan mengungggah file ke database Apple, lalu menghapus file aslinya dari harddisk saya. Saat saya ingin mendengarkan, file itu akan di-streaming dari server,” keluh Pinkstone.
Dia mengaku kehilangan banyak koleksi lagu yang dikopi dari CD, juga lagu-lagu bikinan dia sendiri dari profesi sebagai komposer musik freelance.
Untung saja, Pinkstone bisa mengembalikan lagu-lagu yang dihapus Apple Music dari backup yang tersimpan.
“Kalau (film) Taxi Driver ada di Netflix, Netflix tak mendatangi rumah Anda untuk mencuri DVD Taxi Driver. Tapi ke situlah arah kita sekarang. Soal musik, Apple sudah melangkah ke sana,” ujar dia lagi.