TRIBUNNEWS.COM – Facebook sejatinya merupakan sebuah layanan jejaring sosial. Itu artinya, Anda bebas membagikan cerita, foto-foto liburan, atau sekadar berbagi cerita apa pun di layanan tersebut.
Akan tetapi, karena "dihuni" juga oleh banyak pengguna lain, tentunya Anda tidak bisa terlalu bebas mengekspresikan diri di Facebook.
Orang-orang yang menghuni daftar teman di akun Facebook tentu punya pemikiran masing-masing, cara membaca dan menikmati yang berbeda. Mereka bisa saja tersinggung atau terganggu pada status yang tak wajar.
Agar status atau kabar yang Anda unggah tak menjelma jadi gangguan, simak beberapa hal yang dirangkum KompasTekno dari Digital Trends, Jumat (13/5/2016), di bawah ini.
1. Pamer kemesraan yang berlebih
Jatuh cinta memang indah. Sesekali menunjukkan kecintaan itu pada pasangan tentu baik, jika hal itu dilakukan di tempat dan pada kadar yang tepat.
Anda tentu pernah menemukan seorang kawan Facebook yang mengunggah foto mesra pada pukul 9.00 malam, lalu menunggah foto mesra lain pada pukul 9.00 pagi.
Dan begitu seterusnya selama beberapa jam dalam satu hari.
Karena frekuensi yang terlalu sering, tentu hal itu bakal cukup mengganggu. Oleh karena itu, ada baiknya mengurangi frekuensi posting semacam ini.
2. Broadcast undangan game
Bermain game dengan konsep sosial memang menyenangkan. Contohnya Candy Crush yang mempersilakan pemain mengirimkan permintaan tolong pada temannya.
Sesekali, terutama saat sama-sama sedang memainkan game itu, undangan permintaan tolong akan terasa menyenangkan. Toh, kita juga bisa mengirimkan balik dan melanjutkan permainan.
Kenyataannya tak semua orang bermain Candy Crush atau permainan sosial lainnya.
3. Jadi alat kampanye yang terlalu sering
Pernahkan Anda membuka Facebook dan menemukan linimasa Anda penuh dengan status, foto, atau tautan tulisan yang mencaci atau memuji calon pemimpin serta partai politik tertentu?
Keadaan ini biasanya muncul menjelang pemilihan umum. Teman-teman Facebook yang tadinya diam, mendadak jadi cerewet dan memenuhi linimasa Anda dengan caci dan puji itu.
Kondisi yang seperti ini tidak menyenangkan. Sebab Facebook yang tadinya dipakai untuk sarana komunikasi dan hiburan, malah berubah jadi alat kampanye.
4. Terlalu banyak unggah foto anak
Berbagai tingkah bayi memang lucu dan menggemaskan. Tapi jangan sampai Anda mengunggah terlalu banyak foto anak Anda, segemas apa pun itu.
Jangan menganggap ini sebagai larangan untuk mengunggah foto anak Anda. Cukup takar saja kadarnya. Anda tak perlu memotret setiap detik kegiatan sang bayi dan mengunggahnya ke dalam album online.
Tak semua orang bisa menikmati album foto tersebut, dan sudah tentu ada yang bosan ketika melihatnya muncul setiap hari.