TRIBUNNEWS.COM – Bukan rahasia bisnis internet Yahoo sedang dilirik perusahaan lain ataupun para miliarder.
Pasalnya, Yahoo telah bertahun-tahun didera kesulitan keuangan.
Perusahaan internet tersebut harus mencari bala bantuan untuk tetap bertahan.
Google, Verizon, dan Daily Mail Inggris adalah beberapa perusahaan yang paling santer dikabarkan hendak meminang Yahoo.
Belakangan, miliarder Warren Buffett turut meramaikan bursa.
Namun, hingga sekarang, Yahoo belum memutuskan ingin "dikawini" dengan perusahaan mana.
Meski getol memperebutkan Yahoo, para peminat dikabarkan menurunkan nilai penawaran untuk membeli perusahaan yang pernah berjaya pada awal 2000-an tersebut.
Sebelumnya, para peminat rela bertarung mendapatkan Yahoo dengan harga 4 miliar dollar AS hingga 8 miliar dollar AS.
Nilai itu setara Rp 54,7 triliun hingga Rp 109,5 triliun.
Kini, peminat dikatakan hanya mau membeli bisnis Yahoo seharga 2 miliar dollar AS hingga 3 miliar dollar AS. Nilai itu setara Rp 27,3 triliun hingga Rp 41 triliun saja.
Penurunan nilai tawar tersebut diajukan setelah CEO Yahoo Marissa Mayer mempresentasikan secara detail keadaan perusahaan.
Dari situ, para peminat sadar prospek bisnis Yahoo lesu.
Laporan kuartal pertama 2016 Yahoo menunjukkan penurunan pendapatan hingga 18 persen. Yahoo hanya meraup 859,4 juta dollar AS atau setara Rp 11,7 triliun.
Pekan pertama Juni merupakan batas akhir (deadline) untuk ronde pertama pengajuan pembelian bisnis Yahoo.
Saat diminta konfirmasi soal turunnya nilai tawar pembeli, Yahoo enggan berkomentar.