TRIBUNNEWS.COM - Ponsel flip yang bisa dibuka tutup? Perangkat penunjuk trackball yang bisa berputar-putar? Ah, kemana perginya mereka? Fitur-fitur ponsel ini sekarang menghilang bak ditelan bumi.
Tapi bukan itu saja yang lenyap. Para pabrikan ponsel yang senang bereksperimen juga pernah membenamkan berbagai fitur lain di produk andalan masing-masing.
Sebagian terus terpakai hingga sekarang, sebagian lainnya lenyap karena “seleksi alam” di pasaran ponsel dunia.
Sekadar bernostalgia, dari TechRadar, Rabu (25/5/2016), inilah lima fitur ponsel jadul yang dulu pernah familiar, tapi kini sudah jarang muncul (atau tidak ada sama sekali). Berikut selengkapnya.
1. Flip Phone
MotorolaPonsel flip pertama, Motorola StarTac
Motorola StarTac yang dirilis pada awal 1996 adalah salah satu ponsel terkeren pada masanya.
Perangkat inilah yang pertama kali memperkenalkan konsep flip phone (clamshell) dengan layar dan keypad yang terhubung dengan engsel serta bisa dibuka-tutup.
Apa boleh buat, meski sempat beken hingga tahun-tahun awal abad ke-21, popularitas flip phone kemudian tergeser oleh faktor bentuk candybar QWERTY, kemudian touchscreen di era smartphone.
Baru-baru ini, Motorola, sang pembuat StarTac, merilis sebuah video teaser ponsel baru yang mengajak pemirsa bernostalgia dengan flip phone.
Mungkinkah hal tersebut merupakan pertanda kebangkitan kembali ponsel lipat?
2. Radio FM
Gadgetoid.comIlustrasi radio FM
Fitur yang satu ini sudah lama hadir di feature phone, tapi rupanya kurang diminati oleh pengguna sehingga perlahan mulai menghilang dari daftar feature ponsel modern.
Apple tak pernah menyematkan Radio FM di seri ponsel iPhone besutannya.
Samsung pun berhenti menyediakan fitur tersebut di lini Galaxy S sejak Galaxy S3 tahun 2012.
Meski demikian, masih ada sejumlah model handset penting yang menyediakan FM Radio, misalnya Sony Xperia Z5 dan Huawei Mate 8.
Ponsel-ponsel pun banyak yang menyimpan radio, tapi di non-aktifkan. contohnya adalah Galaxy S7 di wilayah Amerika Serikat yang beberapa waktu lalu tiba-tiba memunculkan fitur tersebut setelah mendapat update software.
3. Web OS
Masih ingat dengan Palm? Mantan raja Personal Digital Assistant (PDA) ini merulis sistem operasi Web OS untuk salah satu model gadget legendaris besutannya, Palm Pre.
Malang, meskipun memiliki kualitas desain yang baik sekaligus memperkenalkan sejumlah inovasi baru seperti interface card (yang belakangan diikuti oleh Google), WebOS gagal meraih popularitas di pasaran, kalah bersaing dari Android dan iOS.
Setelah berpindah tangan ke HP, lalu dijual ke LG, OS berbasis platform open source ini berakhir menjadi sistem operasi smart TV.
4. Keyboard Geser
Satu lagi fitur ponsel yang kini sudah langka.
Smartphone Android pertama, HTC Dream, dibekali keyboard QWERTY model slide-out (geser) yang tersembunyi di balik layar.
Form factor ini juga banyak dipakai oleh berbagai pabrikan gadget lain, termasuk Samsung, Nokia, juga Motorola.
Sayang, ia tak bertahan ketika pangguna sudah terbiasa mengetik di touchscreen.
Salah satu pabrikan yang masih setia dengan keyboard fisik slide-out adalah BlackBerry.
Model Android perdana dari perusahaan itu, Priv, mengusung papan ketik model geser di balik layar sentuhnya.
5. Trackball
Di era pra-layar sentuh, trackball pernah menjadi pointing device andalan yang banyak dipakai, terutama di ponsel-ponsel pintar besutan BlackBerry.
Layaknya mouse di komputer, alat berupa bola kecil ini bisa digulir-gulir untuk menggerakkan kursor di tampilan antarmuka ponsel.
Smartphone Nexus One dulu juga sempat menyertakan trackball yang terletak persis di bawah touchscreen.
Lambat laun, trackball yang dulu dikenal sering macet karena penumpukan debu dan kotoran ini terganti oleh trackpad, piranti serupa touchpad pada notebook, tapi lebih kecil.
Sekarang, baik trackball maupun trackpad sudah terganti oleh touchscreen.