TRIBUNNEWS.COM – Pabrikan gadget China Xiaomi menandatangani kesepakatan pembelian 1.500 hak paten yang dimiliki raksasa teknologi, Microsoft.
Xiaomi juga menandatangani kesepakatan pertukaran lisensi dengan Microsoft, sama dengan yang telah dilakukan oleh vendor elektronik besar lainnya, seperti Samsung dan Dell.
Sebagai bagian dari kesepakatan itu, Xiaomi akan memasang aplikasi Microsoft Office dan Skype ke dalam beberapa perangkatnya, termasuk Mi 5, Mi Max, Redmi Note 3, dan Mi 4S.
Microsoft Corporate Vice President, Jonathan Tinter mengatakan bahwa kesepakatan lisensi dan hak paten itu termasuk untuk teknologi komunikasi nirkabel, serta teknologi yang menyangkut video.
"(Kesepakatan) ini jauh lebih luas dari kerja sama lain yang pernah kami buat," ujar Tinter.
Upaya tersebut dikutip dari The Wall Street Journal, Rabu (1/6/2016) menjadi bagian dari langkah Xiaomi untuk berekspansi ke luar pasar China.
Sementara bagi Microsoft, perjanjian ini diharapkan bisa mengurangi rasa ketidakpercayaan pemerintah China terhadap software-software AS yang terpasang di produk-produk elektornik yang dipasarkan di China.
Meski demikian, Vice Presiden Xiaomi Global, Hugo Barra belum mau mengungkapkan kapan ponsel-ponsel Android Xiaomi melakukan ekspansi ke negara-negara Amerika dan Eropa.
"Belum ada jadwal penjualan ponsel (Xiaomi) di AS, belum juga tahun ini," kata Barra.
Walau Xiaomi telah membuka toko aksesori di AS, namun terlihat ponsel Android Xiaomi di sana. Baru ada produk-produk home appliance, Android TV, dan aksesori ponsel lainnya seperti earphone dan powerbank.