News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Apa Alasan OnePlus Hentikan Penjualan Smartphone-nya di Indonesia?

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penutup belakang OnePlus One versi 64 GB dengan tekstur yang menyerupai batu kali, terasa nyaman disentuh dan tidak selip saat dipegang.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- OnePlus, startup pabrikan ponsel China, membuat sebuah keputusan yang boleh jadi cukup mengejutkan di Indonesia.

Diam-diam mereka hengkang dan menghentikan penjualan produk barunya di Indonesia. Ada apa?

Menurut Carl Pei, kepala pemasaran global OnePlus, ada beberapa alasan di balik keputusan tersebut.

Salah satunya, OnePlus merasa kesulitan mengikuti perkembangan regulasi.

“Karena perubahan regulasi baru-baru ini, kami tak bisa menjual produk baru di Indonesia sampai ada informasi baru yang disampaikan,” ujar Pei, Sabtu (11/6/2016).

Dia tak merinci “perubahan regulasi” apa persisnya yang dimaksud. Alasan lain disebutkan terkait dengan kemampuan produksi dan finansial OnePlus.

“Sebagai perusahaan kecil, kemampuan manufaktur kami harus tersentralisasi untuk menaikkan produksi dan menurunkan harga,” lanjut Pei.

Meski demikian, Pei menyatakan bahwa garansi produk OnePlus yang kadung dibeli oleh konsumen akan terus berlaku.

Setelah berhenti menjual produk, dia menyebutkan OnePlus berminat kembali ke pasaran Indonesia di masa depan nanti, tapi tak menyebutkan waktu pastinya.

OnePlus merupakan perusahaan rintisan di bidang hardware smartphone yang didirikan pada Desember 2013. Vendor muda ini mulai melirik kemungkinan ekspansi ke pasar Indonesia setahun setelahnya.

Tapi kiprah OnePlus di Indonesia bisa dibilang cuma seumur jagung.

Produk perdana OnePlus di Indonesia adalah ponsel OnePlus One yang memasuki pasaran Tanah Air pada awal 2015 melalui kerja sama pemasaran dengan salah satu pelaku e-commerce.

Produk terakhir yang diluncurkan OnePlus di Indonesia adalah OnePlus X yang hadir pada akhir Maret lalu.

Ponsel 4G LTE dengan banderol harga Ro 3,4 juta itu dipasarkan sebagai perangkat 3G dengan kemampuan 4G yang dikunci.

Penulis: Oik Yusuf

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini