TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Belakangan semain banyak wearable device yang memilih anak-anak sebagai konsumen.
Kebanyakan wearable tersebut dikemas dalam bentuk jam tangan atau gelang yang mudah dikenakan dan membuat anak-anak senang.
Tempo hari adalah watchphone yang meraja hingga muncul beberapa jenis varian.
Watchphone lebih mengetengahkan soal komunikasi antar anak-orangtua. Perangkat ini dirancang agar orang tua juga dapat mengontrol posisi si anak.
Namun fitur yang ditawarkan sama sekali tidak berbau mengajak anak-anak untuk disiplin beraktivitas dan mengajak mereka untuk selalu tepat waktu.
Terinspirasi dari pola yang dikembangkan di Taman Kanak-kanak, sebuah perusahaan pemula bernama Joy menggagas gawai pakai untuk si kecil dengan konsep edukasi.
Perangkat berbentuk layaknya jam tangan ini pas digunakan khususnya untuk anak-anak usia 3 – 8 tahun.
Konsep wearable yang diberi nama Octopus ini antara lain sebagai jam tangan, sebagai pencatat jadwal, dan sebagai “asisten”.
Sebagai jam tangan, jam ini mengingatkan waktu dan apa yang harus dilakukan saban hari.
Pada layar akan tampak misalnya waktu bangun tidur, saatnya sarapan, mari berangkat sekolah dan seterusnya.
Sebagai pembuat jadwal, Octopus bisa diset dengan mengisi berbagai kegiatan baik harian atau mingguan. Cara mengisinya dengan menggunakan bantuan aplikasi yang tersedia di smartphone.
Sebagai 'asisten', arloji ini akan memandu anak-anak untuk taat jadwal, termasuk reminder.
Selain itu dilengkapi juga dengan berbagai tips.
Octopus terhubung ke smartphone lewat Bluetooth versi 4.1.
Aplikasinya pun cukup seru, bahkan dilengkapi dengan dashboard yang akan memperlihatkan bagaimana pola kebiasaan anak-anak Anda.
Kapasitas baterainya cukup untuk menjaga perangkat bekerja hingga 96 jam lamanya.
Joy sendiri sudah melakukan uji coba dan sangat didukung pihak institusi pendidikan. Sementara Octopus masih terus disempurnakan.
Dalam waktu tak lama lagi Octopus yang beratnya 18 gram ini akan diproduksi secara masal.