TRIBUNNEWS.COM – Pendiri sekaligus CEO Facebook Mark Zuckerberg belakangan membuat berang warga di Pulau Kauai, Hawaii, Amerika Serikat.
Apa pasal? Zuckerberg rupanya membangun tembok setinggi 2 meter di sekeliling tanah kepunyaannya di daerah tersebut.
Sebagaimaan dirangkum dari Cnet, Kamis (30/6/2016), pagar ini menghalangi pandangan ke pantai dari sebuah jalan.
Padahal, warga sekitar sudah menikmati pemandangan dan angin sepoi-sepoi dari pantai tersebut selama bertahun-tahun.
“Saya tahu tanah itu milik Zuckerberg. Uang bukan masalah untuk dia. Tinggi saya 172 cm dan ketika saya berjalan-jalan saya tidak melihat apapun kecuali tembok,” keluh seorang warga bernama Donna McMillen.
Orang-orang sekitar yang dongkol dengan kelakuan Zuckerberg mencoba menulis surat ke sang bos Facebook untuk memintanya membongkar tembok dimaksud, tapi sejauh ini belum ada hasilnya.
Untuk apa pula Zuckerberg membangun tembok? Warga menduga hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan keamanan si empunya tanah tanpa peduli apa efeknya ke lingkungan sekitar.
Seorang manager yang menangani konstruksi di tempat tersebut, Shawn Smith, berkilah dengan mengatakan tembok dibangun untuk meredam suara yang datang dari jalanan.
“Penghalang suara ini dibangun mengikuti peraturan. Seluruh tim kami berupaya agar pembangunan tak merusak lanskap lokal dan tetap mempertimbangkan tetangga,” kata Smith.
Zuckerberg membeli tanah seluas 303 hektar senilai 100 juta dollar AS atau Rp 1,3 triliun di Pulau Kauai pada 2014 lalu.
Di dalamnya terdapat sejumlah properti, mulai dari perkebunan tebu hingga sebagian pantai Pila’a yang berpasir putih.