Laporan Wartawan Tribunnews.com Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS, JAKARTA - Dunia game khususnya smartphone saat ini sedang dihebohkan oleh sebuah permainan baru bernama Pokemon Go.
Banyak orang keranjingan bermain game berbasis augmented-reality yang dikembangakan pokemon Company yang bekerja sama dengan Nitendo dan Niantic.
Permainan ini menggunakan teknologi Geolocation untuk menempatkan karakter Pokemon maya di dunia nyata.
Saat ini, game tersebut banyak dimainkan oleh semua orang di dunia maupun di Indonesia.
Karena keterbatasan informasi akan permainan Pokemon Go tersebut, mendorong beberapa orang untuk membuat akun-akun komunitas Pokemon Go untuk sekedar sharing dan bahkan hunting monster Pokemon bersama.
Hingga pagi ini, Jumat (15/7/2016) tercatat sudah lebih dari 43.039 anggota group Pokemon Go Indonesia dan akan terus bertambah setiap harinya.
Angggota yang terdiri dari berbagai kalangan ini berkumpul untuk berdiskusi tentang bagaimana cara mendowload games, lokasi monster hingga sharing pelaman selama bermain games Pokemon Go.
Salah satu akun Zu Ni Ow mengatakan kalau dirinya harus diserang nyamuk kebun saat hunting monster Pokemon.
"Bela-belain ditengah kebun belakang masjid, pas azan magrib dikeroyok nyamuk" tulisnya dihalaman group.
Berbeda dengan akun milik Wiwik Aryanti, ia mengatakan senangnya punya pacar bisa main games bareng, walaupun ga ngerti sama tokohnya tapi tetep bikin refresing otak dan hati-hati dijalan.
"Senangnya punya pacar bisa main games bareng, walaupun ga ngerti sama tokohnya tapi tetep bikin refresing otak dan hati-hati dijalan" tulis Wiwik dihalaman group tersebut.
Dalam Bio group Pokemon Go Indonesia Admin juga menghimbau kepada para membernya bahwa kominitas ini dibentuk untuk menyatukan semua pelatih Pokemon Go dan monster Pokemon Go di Indonesia.