TRIBUNNEWS.COM – Instagram dijadikan sebagai obyek penelitian untuk menganalisa perilaku seseorang berdasar usianya.
Penelitian itu dilakukan oleh tim dari Pennsylvania State University, AS.
Profesor Dongwoon Lee selaku anggota peneliti mengatakan pengguna Instagram golongan remaja cenderung mendewakan jumlah Like pada postingan Instagram mereka.
Remaja juga kerap melihat-lihat kembali foto-foto lama yang telah diunggah. Jika dirasa tak lagi relevan, mereka akan menghapus foto-foto lama itu.
Intinya, remaja sangat memperhatikan citra di media sosial. Menurut Lee, hal ini tak lain dipicu oleh hasrat untuk mendapat perhatian dari netizen luas.
"Remaja ingin menjadi terkenal sehingga mereka sangat memantau berapa Like yang diterima," kata dia.
Mereka percaya bahwa Like adalah elemen paling menentukan popularitas seseorang. Demi mendapat Like banyak, remaja juga suka memberi Like ke postingan orang lain.
Alhasil, kebanyakan orang yang meraup Like banyak di Instagram adalah mereka yang teridentifikasi sebagai remaja atau public figure.
Remaja juga lebih suka berinteraksi dan mengomentari postingan orang lain untuk mendapat imbalan serupa. Sementara itu, orang dewasa lebih pelit untuk urusan-urusan demikian.
Dari segi jumlah konten, remaja lebih sedikit mengunggah foto ketimbang orang dewasa.
Mereka sangat memikirkan segala hal sebelum memutuskan mengunggah suatu konten. Pasalnya, mereka khawatir jika konten tertentu tak meraup banyak Like.
Prinsip itu berbeda dengan prinsip orang dewasa yang lebih cuek.
Rata-rata orang dewasa akan mengunggah foto apa saja jika sedang ingin, tanpa didasari ambisi meraup Like banyak.
Temuan-temuan tim Penn State University diambil dari hasil pengamatan pada 500 juta pengguna Instagram.
Mereka menggunakan API tertentu untuk mengidentifikasi perilaku netizen di platform berbagi foto tersebut.