TRIBUNNEWS.COM – Perubahan perilaku pengguna smartphone yang terkena demam Pokemon Go kadang memang bikin geleng-geleng kepala.
Kawasan taman Central Park, kota New York, AS misalnya, pada malam Minggu waktu setempat tiba-tiba dibuat heboh oleh kemunculan seekor Pokemon langka bernama Vaporeon.
Sebuah rekaman video yang dihimpun dari Cnet, Senin (18/7/2017) memperlihatkan puluhan -kalau bukan ratusan- orang berlarian ke arah yang sama untuk mengejar si Pokemon.
Dalam video bahkan terlihat orang bergegas keluar dari mobilnya, mungkin demi mendapatkan buruan langka itu.
“Ya Tuhan, ada Vaporeon di sana, jadi semua orang berlari,” seorang pria terdengar berujar.
Sesampainya di lokasi, boleh jadi mereka akan sibuk berdiri atau duduk sambil menunduk menatap layar ponsel, seperti yang terjadi dalam sebuah event di Gelora Bung Karno, Minggu kemarin.
Game Pokemon memanfaatkan fitur GPS, pemetaan, dan kamera di smartphone untuk menghadirkan sensasi berburu Pokemon di dunia nyata dengan bantuan teknologi Augmented Reality (AR).
Pemain mencari lokasi Pokemon di peta yang akan bergerak sesuai posisi di dunia nyata lalu berusaha menangkap Pokemon yang muncul dengan melempar bola khusus bernama Pokeball.
Semuanya dilakukan lewat layar ponsel, tapi memerlukan aktivitas berjalan ke lokasi-lokasi yang sebenarnya di dunia nyata.
Inilah yang membuat pemainnya sibuk berjalan ke berbagai tempat untuk mencari Pokemon, berlawanan dengan stereotipe gamer yang umumnya digambarkan sebagai pribadi yang doyan ngendon di rumah.
Server Pokemon Go bahkan sempat dibuat crash pada Sabtu lalu lantaran cuaca cerah sehingga para pemain antusias untuk keluar rumah dan berburu Pokemon.