News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Uber Gaet Rivalnya Biar Mulus Masuk Pasar China

Editor: Fajar Anjungroso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNNEWS.COM – Uber melakukan merger atau menggabungkan unit bisnisnya di China dengan Didi Chuxing, perusahaan taksi online berbasis aplikasi China yang menjadi saingannya.

Didi Chuxing sendiri merupakan layanan angkutan berbasis online asli China.

Perusahaan ini mengucurkan dana 1 miliar dollar AS atau sekitar Rp 13 triliun, berdasarkan pada valuasi Uber yang senilai 68 miliar dollar AS atau sekitar Rp 887 triliun.

Sebagaimana dilansir dari The Next Web, Senin (1/8/2016), perusahaan baru hasil merger tersebut bakal memiliki valuasi gabungan senilai 35 miliar dollar AS atau sekitar Rp 456,5 triliun.

Selama beroperasi di China, Uber bersaing ketat dengan Didi Chuxing. Uber bahkan menggelontorkan dana lebih kurang 2 miliar dollar AS atau sekitar Rp 26 triliun demi memenangkan kompetisi tersebut.

Sedangkan Didi Chuxing pun tak kalah agresif.

Perusahaan lokal China ini mengantongi investasi 1 miliar dollar AS atau sekitar Rp 13 triliun dari Apple, kemudian membentuk aliansi dengan Ola, Lyft serta GrabTaxi demi melawan Uber.

Penggabungan unit bisnis Uber China dengan Didi Chuxing diharapkan bakal mengurangi ongkos yang dikeluarkan untuk menyaingi rival.

Dan setidaknya, Uber berharap bisa mulai mereguk untung dari Negeri Tirai Bambu itu.

Sementara bagi Didi Chuxing, merger ini bakal membuat posisi mereka di pasar China semakin kuat.

Sebelum munculnya kabar merger ini, pemerintah China baru saja mengumumkan peraturan baru yang bakal melegalkan operasional angkutan berbasis online.

Pengumuman tersebut terjadi pada akhir Juli lalu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini