TRIBUNNEWS.COM – Upaya Intel memasuki ranah wearable device menemui kendala minggu ini setelah alrloji pintar Basis Peak buatannya bermasalah.
Perangkat tersebut terpaksa ditarik dari pasaran karena rawan overheating sehingga berpotensi menyebabkan luka bakar di kulit pemakainya.
Sebagaimana dirangkum dari ArsTechnica, Sabtu (6/8/2016), para pemilik Basis Peak pun diimbau agar tidak lagi memakai perangkat tersebut dan mengembalikannya ke toko.
Pertama kali dipasarkan di AS pada November 2014, masalah overheating pada Basis Peak sebenarnya sudah diketahui Intel sejak Juni lalu.
Raksasa chip itu lalu berusaha memperbaiki problemnya lewat update software. Tapi upaya ini gagal sehingga recall terpaksa dilakukan.
“Kami tak bisa membuat solusi tanpa mengkompromikan pengalaman pengguna. Karena itu, kami meminta pemilik untuk mengembalikan Basis Peak beserta aksesorinya dan meminta refund,” ujar Intel dalam sebuah pernyataan.
Masalah yang bersangkutan sebenarnya diperkirakan hanya menimpa sekitar 0,2 persen dari keseluruhan produk yang terjual.
Namun isu tersebut dipandang cukup serius sehingga perusahaan memutuskan untuk recall.
Server layanan online Basis Peak akan ditutup tahun depan. Pengguna masih bisa mengakses data hingga 31 Desember 2016.
Peak adalah produk buaran Basis Science, perusahaan wearable device yang dibeli Intel pada 2014 lalu sebagai bagian dari usahanya melebarkan sayap ke segmen baru.
Nilai akuisisi tak diungkapkan, tapi angkanya ditaksir mencapai 100 juta dollar AS.