News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Samsung Berikan 'Pesan Khusus' Penanda Galaxy Note 7 sudah Aman

Editor: Fajar Anjungroso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Samsung Galaxy Note 7

TRIBUNNEWS.COM - Samsung Galaxy Note 7 mulai dipasarkan kembali setelah sempat ditarik (recall) karena masalah pada baterai.

Di Amerika Serikat, tak kurang dari 500.000 unit Galaxy Note 7 versi perbaikan sudah beredar.

Untuk membedakan dengan versi lama Galaxy Note 7, Samsung memberikan penanda berupa pesan saat pertama kali menyalakan smartphone.

Pemberitahuan itu akan menjelaskan tiga kondisi ponsel, sebagaimana dilaporkan Recode, Kamis (22/9/2016).

Pertama, ponsel telah ditarik dan sekarang sudah diperbaiki.

Kedua, ponsel diproduksi pasca penarikan dari pasar (recall) sehingga benar-benar baru dan semestinya tak ada isu baterai sama sekali.

Ketiga, ponsel masih tipe lama dan belum diperbaiki. Bagi pengguna yang mendapat pemberitahuan versi ketiga, mereka diminta untuk segera mematikan ponsel dan menukarnya dengan perangkat baru di tempat pembelian.

Selain pemberitahuan, ada penanda lain yang bisa diamati.

Jika ikon status baterai pada Galaxy Note 7 berwarna hijau, artinya ponsel tersebut sudah aman.

Sedangkan, jika ikon status baterai masih berwarna abu-abu, artinya pengguna perlu waspada dan segera minta tukar.

Penanda terakhir adalah paket kemasan Galaxy Note 7. Jika ada embel-embel stiker "S" pada kotak kemasan, artinya perangkat itu sudah versi baru.

Kalau Anda merupakan pembeli Galaxy Note 7, Anda seyogyanya memperhatikan tiga penanda yang sudah dibuat Samsung, baik secara fisik (paket kemasan), maupun software (pemberitahuan dan warna status baterai).

Sebelumnya, sebanyak 2,5 juta unit Samsung Galaxy Note 7 ditarik dari pasaran. Penyebabnya adalah komponen baterai yang cepat panas dan berpotensi meledak saat dioperasikan. (Fatimah Bohang/Kompas.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini