TRIBUNNEWS.COM - Google memperkenalkan sistem operasi Android Wear generasi kedua pada Mei lalu, bertepatan dengan ajang kumpul developer I/O 2016.
Hingga kini, sistem operasi untuk arloji pintar itu masih dalam tahap preview pengembang, belum dirilis resmi untuk masyarakat luas.
Pada preview ketiganya, Google mengumumkan Android Wear 2.0 bakal dilengkapi fitur toko aplikasi Play Store khusus, sebagaimana dilaporkan TheNextWeb, Jumat (30/9/2016).
Artinya, pengguna Android Wear bisa mencari dan menginstal aplikasi langsung dari perangkat pintar yang terlilit di pergelangan tangan, tanpa harus melalui Play Store di smartphone.
"Dengan Play Store for Android Wear, pengguna bisa mengeksplor aplikasi di smartwatch menggunakan suara, keyboard layar sentuh, atau tulisan tangan virtual, sehingga lebih mudah," begitu tertera pada blog resmi Android-developers.
Hal ini semakin menegaskan peran smartwatch berbasis Android Wear yang independen.
Setidaknya, tak perlu lagi ada ketergantungan penginstalan aplikasi via smartphone.
Pengembang juga bisa membangun aplikasi yang khusus diproyeksikan bagi pengguna smartwatch.
Tentunya aplikasi itu harus disesuaikan dengan kebiasaan netizen menjajal arloji pintar yang berlayar kecil.
Kehadiran Play Store for Android Wear, kata Google, merupakan bentuk komitmen pabrikan Cupertino tersebut untuk mengakomodir keinginan pengguna.
Sebab, fitur itu disebut-sebut sebagai yang paling banyak diminta pengguna.
Selain Play Store, Android Wear 2.0 sejauh ini juga membawa pembaruan lain seperti dukungan penulisan tangan virtual, keyboard QWERTY layar sentuh, dan desain antarmuka yang diklaim lebih ramah pengguna.
Belum jelas apakah versi preview ketiga ini bakal jadi versi final atau masih akan ada penambahan lebih lanjut.
Google masih enggan mengungkap kapan Android Wear 2.0 bisa dinikmati secara masif oleh para pengguna. (Fatimah Kartini Bohang/kompas.com)