News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Meski Stop Produksi Ponsel, tapi OS BlackBerry Tetap Didukung

Editor: Fajar Anjungroso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi sistem operasi BlackBerry 10

TRIBUNNEWS.COM - Pekan lalu, BlackBerry mengumumkan sebuah keputusan yang cukup mengagetkan.

Setelah sempat menjadi raja, perusahaan asal Kanada itu memutuskan untuk berhenti mengembangkan dan memproduksi smartphone.

Kebijakan tersebut langsung disertai dengan pengumuman lainnya. BlackBerry menyatakan membentuk sebuah perusahaan joint venture dengan perusahaan asal Indonesia, TiPhone.

Bernama PT BB Merah Putih, perusahaan ini bertugas untuk mendesain, mengembangkan, mempromosikan, dan menjual smartphone BlackBerry berbasis Android di Indonesia.

Kemungkinan, perangkat yang dibuat perusahaan baru itu juga dipasarkan ke luar Tanah Air.

Pertanyaan besarnya, bagaimana dengan kelanjutan perangkat berbasis sistem operasi BlackBerry (BB) 10?

Apakah BlackBerry masih akan mendukung OS bikinannya tersebut? Bagaimana dengan nasib pemilik perangkat berbasis OS itu?

Kabar baik bagi para pecinta BlackBerry. Perusahaan tersebut, sebagaimana dirangkum dari Phone Arena, Kamis (6/10/2016), masih belum "lepar handuk" atas OS tersebut.

Perusahaan menyatakan akan terus mendukung pembeli smartphone berbasis BB 10 OS, setidaknya untuk sementara ini.

Bahkan, BlackBerry kemungkinan masih akan membuat smartphone BB 10 OS baru.

Tentunya tidak dikerjakan sendiri, melainkan diserahkan ke pihak ketiga atau membuat perusahaan joint venture seperti yang dilakukannya di Indonesia.

BlackBerry sendiri nantinya akan berperan sebagai penyuplai software saja.

"Kami terus mendukung sistem operasi BB10; beberapa perusahaan tertarik untuk melisensi handset. Jika ini merupakan model bisnis yang secara solid terus maju, kami akan bekerja dengan manufaktur pihak ketiga," tutur Alex Thurber, Vice President Sales BlackBerry.

Meski begitu, belum ada kepastian, kapan rencana itu akan dijalankan.

"Tetapi kami belum cukup dekat untuk mengatakan kami akan melakukan rencana itu," pungkas Thurber. (Deliusno/kompas.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini