TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Saat pertama diperkenalkan Februari lalu, LG G5 mengundang perhatian dengan konsep modularnya. Bagian “dagu” di bawah layar ponsel ini bisa dicopot untuk ditukar dengan modul lain berupa unit audio hi-fi atau grip kamera.
Sayang, meski menarik, konsep modular tersebut agaknya gagal mengundang minat konsumen. Kiprah G5 dan aksesori modular pendampingnya di pasaran terbilang kurang menggembirakan.
LG Electronics pun banting setir. CNet melansir, LG kapok membuat ponsel berdesain modular.
Smartphone LG G6 yang bakal diluncurkan tahun depan desainnya akan lebih tradisional, tanpa bagian modular yang bisa dibongkar-pasang.
Apabila benar, keputusan LG meninggalkan konsep ponsel modular tersebut disinyalir akan mengundang kekecewaan dari developer dan konsumen karena dulu didengung-dengungkan oleh LG sebagai jalur masa depan.
LG bahkan sempat menggelar konferensi di San Francisco, AS, berikut membuka laman komunitas, untuk mendorong pengembangan software dan hardware untuk komponen-komponen modular G5.
LG G5 sendiri tidak masuk pasaran Indonesia. Di Tanah Air, LG memilih untuk memasarkan varian G5 SE yang memiliki fisik, fitur dan konsep modular serupa, namun datang dengan prosesor dan kapasitas RAM yang berada stingkat di bawah G5 “reguler”.
Penulis: Oik Yusuf
Sumber: CNET