Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, JAARTA- Pameran teknologi informasi Indocomtech 2016 di hari ketiga, Jumat (4/11/2016) hari ini menggelar kegiatan yang mempertemukan para pebisnis IT dari Indonesia dan luar negeri.
Kegiatan business matchmaking ini diikuti sekitar 80 peserta yang terdiri pelaku-pelaku industri teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dengan 31 diantaranya berasal dari Indonesia.
Kegiatan semacam ini merupakan yang pertama kalinya digelar di ajang Indocomtech. Di kegiatan ini, sejumlah pengusaha produk TIK dari China, Hongkong dan Taiwan mencari partner lokal untuk memasarkan produk mereka.
“Pasar e-commerce Indonesia sejak dari 2012 sampai 2016 bertambah sekitar 39 persen dan mungkin akan terus meningkat jauh hingga tahun depan. Angka ini merupakan yang tertinggi di antara negara ASEAN,” ujar Victor Aritonang, Ketua KADIN Jakarta Pusat.
Pihaknya sangat mendukung acara business matching ini. "Kami berterima kasih kepada para pelaku industri asing yang hadir atas untuk antusiasmenya untuk saling berbagi bersama pelaku industri TIK tanah air dan berupaya untuk saling menguntungkan,” katanya.
Ari Satria, SE, MA, Sekretaris Direktorat Jenderal Badan Pengembangan Ekspor Nasional (BPEN), Kementerian Perdagangan menyatakan dukungan pemerintah kepada pelaku usaha di sektor tersebut.
Dalam presentasinya, ia menjelaskan salah satu program Kementerian Perdagangan Indonesia adalah dengan melakukan upaya digital marketing, yakni pembuatan konten promosi digital produk Indonesia, pemanfaatan media sosial, dan Search Engine Optimization.
Diharapkan, dengan dukungan penuh pemerintah, para pelaku industri kreatif dapat mewujudkan visi Indonesia sebagai ekonomi digital terbesar dunia di tahun 2020.
Indocomtech 2016 diikuti 300 eksibitor dari bidang telekomunikasi, komputer, software, games, smartphone, produk elektronik, serta aksesoris.
Pameran akan berlangsung hingga 6 November 2016 dengan harga tiket masuk Rp 15.000 per orang di hari Rabu – Kamis, dan Rp 20 ribu di hari Jumat - Minggu.