TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juni lalu, LeapDroid pertama kali merilis software emulator Android buatannya ke publik.
Emulator buatan LeapDroid adalah program yang memungkinkan aneka aplikasi Android berjalan di komputer berbasis Windows.
Selang beberapa bulan kemudian, perusahaan ini dicaplok oleh Google, sang pemilik sistem operasi Android.
Hal tersebut disampaikan lewat sebuah pengumuman di laman LeapDroid.
"Meskipun masih terlalu dini untuk berkomentar secara spesifik untuk rencana masa depan, kami menantikan kerja sama dengan para kolega baru di Google," sebut pendiri LeapDroid Huan Ren dan Huihong Luo.
Untuk apa Google mengakuisisi emulator Android? Beberapa pihak berspekulasi bahwa teknologi dimaksud bisa digunakan untuk menguji performa Android di luar "habitat" aslinya (non-native).
Ujung-ujungnya adalah perkawinan antara sistem operasi mobile Android dan sistem operasi desktop Chrome yang dimiliki oleh Google.
Hal ini sudah lama diramalkan, namun belum juga terjadi.
Bersama dengan itu datang kabar buruk karena Ren dan Luo turut mengumumkan emulator LeapDroid tidak akan dikembangkan lebih lanjut.
"Namun, apabila Anda sudah memasang LeapDroid, Anda dapat terus menggunakannya. Silakan lihat bagian tanya jawab pengguna untuk keterangan lebih lanjut," imbuh Ren dan Luo. Belum diketahui seperti apa persisnya model akuisisi kedua perusahaan.
(Oik Yusuf/kompas.com)