TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA— Pemilik arloji pintar selama ini selalu direpotkan dengan kewajiban mengisi baterai perangkat tersebut, saban sehari atau paling tidak sepekan sekali. Namun, tidak demikian dengan PowerWatch.
PowerWatch adalah arloji pintar bikinan startup bernama Martix Industries yang mulai memajang produk tersebut di laman Indiegogo untuk dipesan. Daya dari perangkat ini bisa diisi dengan menggunakan panas tubuh penggunanya.
Penggunaan panas tubuh sebagai sumber tenaga sebetulnya bukan barang baru. Jam tangan Seiko Thermic pernah mengusung konsep serupa, yakni mengubah perbedaan temperatur tubuh dan lingkungan sekitar menjadi listrik dengan memakai generator thermo-electric.
Bedanya, PowerWatch tidak sekadar menggerakkan jarum jam, tetapi juga mampu menjalankan berbagai fungsi lain sebagai arloji pintar. Rahasianya terletak di mikroprosesor AMBI Q yang diklaim merupakan chip paling hemat daya di dunia.
Yang diperlukan untuk menghasilkan daya hanyalah kontak dengan kulit pengguna. Semakin tinggi suhu tubuh (misalnya saat berolahraga), makin banyak pula listrik yang dihasilkan. Kelebihan listrik bakal disimpan di baterai on-board berkapasitas 200 mAh.
Pihak Matrix Industries mengklaim baterai mungil itu menyimpan cukup daya untuk menyalakan PowerWatch selama 2 tahun dalam kondisi idle.
Karena hanya mengonsumsi sedikit daya, fungsi PowerWatch pun agak terbatas dibanding arloji pintar modern. Perangkat ini hanya mampu merekam jumlah langkah kaki dan waktu tidur, menyetel timer, stopwatch, dan memonitor energi listrik di samping menampilkan waktu.
Belum ada fungsi lebih canggih semisal meneruskan notifikasi dari ponsel, meski pembuatnya mempertimbangkan untuk menyertakan fitur ini di produk berikutnya.
Sekarang PowerWatch masih berada dalam tahap pengembangan, tetapi sudah bisa dipesan dengan menyumbang dana mulai 119 dollar AS (sekitar Rp 1,6 juta). Matrix Industries mematok jadwal pengiriman PowerWatch pada Juli 2017 mendatang.
Penulis: Oik Yusuf
Sumber: ENGADGET