TRIBUNNEWS.COM - Setelah berminggu-minggu menjadi rumor, OnePlus akhirnya meresmikan seri 3T melalui situs resminya.
Penerus dari OnePlus 3 tersebut tak membawa banyak perubahan dari segi desain, namun hardware-nya mendapatkan upgrade.
Dihimpun dari situs resmi OnePlus, pembaruan paling signifikan dalam OnePlus 3T adalah chipset teranyar Qualcomm, Snapdragon 821.
Ini merupakan peningkatan dari OnePlus 3 yang masih mengandalkan Snapdragon 820.
Adapun kapasitas RAM pada OnePlus 3T masih sama dengan OnePlus 3, yakni 6 GB.
Memori internalnya bisa dipilih antara 64 GB atau 128 GB, sesuai kebutuhan masing-masing pengguna. Tidak ada slot kartu microSD di OnePlus 3T.
Kapasitas baterai OnePlus 3T ditingkatkan menjadi 3.400 mAh dari yang sebelumnya 3.000 mAh.
Sistem kamera juga mendapat upgrade, khususnya untuk kamera depan (selfie).
Kamera depan OnePlus 3T kini mengusung sensor resolusi 16 megapiksel, sama dengan sensor kamera utamanya di belakang. Sebelumnya, kamera depan pendahulunya, OnePlus 3, mengusung sensor resolusi 8 megapiksel.
Kamera OnePlus 3T juga dilengkapi beberapa teknologi canggih yang umum terdapat di smartphone-smartphone premium, seperti OIS, EIS, dan PDAF untuk memudahkan dan mempercepat fokus.
Desain OnePlus 3T sama dengan OnePlus 3, varian warnanya saja yang dibedakan.
OnePlus 3T menyediakan varian warna Gunmetal (abu-abu gelap) yang menggantikan Graphite (abu-abu terang) pada OnePlus 3.
Meski demikian, varian Soft Gold masih dipertahankan pada perangkat teranyar ini.
OnePlus 3T berjalan dengan sistem operasi OxygenOS 3.5 berbasis Android 6.0 Marshmallow.
Beberapa fitur lainnya mencakup pemindai sidik jari, sensor jarak, akselerometer, dan giroskop. Belum ada fitur ketahanan terhadap air dan debu dalam flagship terbaru OnePlus ini.
Ponsel 5,5 inci dengan layar AMOLED beresolusi 1080p ini mulai bisa dipesan di situs resmi OnePlus per 22 November mendatang (AS dan Kanada), serta 28 November (Eropa).
Harga yang dibanderol mulai dari 439 dollar AS atau setara Rp 5,8 jutaan.
Ponsel ini agaknya tak bakal masuk ke Indonesia. Pasalnya, OnePlus telah mengumumkan hengkang dari Tanah Air pada pertengahan 2016 lalu.
Vendor asal China itu mengatakan belum siap dengan regulasi yang berlaku di Indonesia terkait TKDN ponsel 4G.
(Fatimah Kartini Bohang/kompas.com)