TRIBUNNEWS.COM - Memasuki bulan Agustus 2016, sederet fenomena unik diperbincangkan banyak orang.
Berdasarkan berita terpopuler Tribunnews.com di bulan Agustus, ada tiga hal paling populer yakni kisah mahasiswa Jambi yang tampil bersama pendiri Google sebagai satu dari empat juri kompetisi Aplikasi skala internasional yang digelar di Nigeria, Afrika Barat.
Kemunculan ada juga Mukidi dan berita kabupaten berpenduduk janda muda.
1. Irvan Pahlevi
Berita ini menjadi berita populer yang paling banyak dibaca sepanjang Agustus 2016.
Tampilan laman http://aac.itmed.com.ng
Nama Irvan Pahlevi mengejutkan publik pada bulan Agustus setelah poster dirinya bersama tokoh-tokoh dunia beredar di dunia maya.
Sempat disangka hoax, ternyata kabar itu benar adanya.
Mahasiswa STIMIK Nurdin Hamzah Jambi ini mengejutkan publik karena menjadi satu dari empat juri kompetisi Aplikasi skala internasional yang digelar di Nigeria, Afrika Barat.
Tak hanya menjadi juri, Irvan juga didapuk sebagai mentor dalam acara tersebut.
Pada http://aac.itmed.com.ng laman Judge tertera empat foto, masing-masing Larry Page (Pendiri Google), Jan Koum (CEO WhatsApp), Chike Maduegbuna (CEO Afrinolly), dan saja Irvan CEO Codelonger.
Siapa Irvan sebenarnya?
Seperti diberitakan Tribun Jambi, Heri Prihartono, mahasiswa Semester 6 STMIK Nurdin Hamzah Jambi ini dalam kesehariannya berperan membuat program seperti aplikasi android, aplikasi Iphone, aplikasi komputer dan website.
"Kalau karya sudah banyak, codeonger sebuah teks editor untuk mendesain website adalah satu diantaranya," kata pria yang tinggal di kawasan Rajawali, Jambi Timur ini.
Melt yang merupakan aplikasi sosial media pertama karya anak Jambi yang bisa didownload di Playstore juga karya Irvan.
Pria yang disapa Mr Vero oleh orang luar negri juga aktif melayani perusahaan dan saat ini sudah memiliki partner tetap 14 perusahaan di Dunia, 3 perusahaan satu diantaranya berasal dari Indonesia.
"Kalau dulu awalnya mereka pesan mobile dan aplikasi mobile serta komputer karena sekarang sudah jadi partner jika ada event maka saya bantu," katanya.
2. Kabupaten Berpenduduk Janda Muda
Berita kedua terpopuler adalah berita tentang kabupaten di Indonesia yang tercatat dihuni 473 janda muda.
Ilustrasi
Seperti diberitakan wartawan Tribun Solo, Galuh Palupi, sebuah fenomena unik terjadi di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah.
Daerah ini terkenal mempunyai banyak penduduk wanita yang berstatus janda muda.
Kabupaten yang beribukota di Sampit tersebut dihuni banyak janda yang masih muda dan cantik.
Jika dihitung berdasarkan sensus penduduk, maka ada sekitar 473 wanita muda yang berstatus sebagai janda.
Tingginya angka wanita berstatus janda tersebut membuat keprihatinan tersendiri bagi warga dan pemerintah daerah setempat.
Pasalnya, meski kota mereka menjadi sedikit terkenal, tapi hal itu bukanlah sesutau yang membanggakan.
Banyaknya janda di daerah tersebut disebabkan karena tingginya angka perceraian yang terjadi.
Warga daerah setempat mempunyai kebiasaan untuk menikahkan anak-anak mereka pada usia yang masih belia.
Hal itulah yang dilansir sebagai penyebab seringnyab terjadi kasus perceraian.
Para pasangan muda tersebut belum mempunyai pondasi yang kokoh untuk menjalani komitmen pernikahan, sehingga akhirnya mereka bercerai.
Selain itu, faktor ekonomi juga menjadi penyebab terjadinya perceraian.
Keadaan ekonomi yang sulit dan sulitnya mencari pekerjaan berimbas pada komitmen pernikahan yang tak bisa lagi dipertahankan.
Sebenarnya pemerintah telah memberikan himbauan kepada para orangtua di wilayah itu agar terlebuih dahulu mempersiapkan anak-anak mereka secara matang sebelum memutuskan untuk menikahkan anaknya.
3. Wabah Mukidi
Tentu Anda ingat nama yang satu ini. Sosok fiksi yang menjadi tokoh humor ini banyak diperbincangkan periode Agustus 2016.
Sosok Soetantyo Moechlas di blog ceritamukidi.wordpress.com. Blog yang mengawali humor Mukidi yang kini jadi fenomena.
Siapa tak kenal Mukidi, sosok imajinernya bikin heboh, namun belum tentu kenal dengan penciptanya.
Tribunnews berhasil mewawancarai, sosok di balik munculnya Mukidi, Sabtu (27/8/2016).
Melalui sambungan telepon Soetantyo Moechlas (62) bersuara ramah mulai menceritakan kisahnya bersama Mukidi.
Ia tak menyangka Mukidi membuatnya bak selebriti.
Sekitar beberapa hari ini ia sibuk menerima wawancara wartawan bahkan setelah mengemuka dan viral soal humor Mukidi, di kondangan geger.
Ia banyak dimintai untuk foto bersama, berbeda sebelum Mukidi jadi fenomena ia tak pernah diserbu untuk foto bersama.
Soetantyo yang saat ini disibukkan dengan menulis menjelaskan telah tiga buku diciptakan dari sosok imajiner humor Mukidi.
Pada tahun 2012 lalu ia mengaku ditemui Deddy Mizwar dan seorang sutradara bernama Titien Wattimena (kepeda Tribunnews Soetantyo mengaku ia agak lupa dengan nama sutradara ini, ia menyebut: kalau tidak salah).
Oleh Deddy Mizwar dan sang sutradara Soetantyo mengaku diminta untuk membuat script atau naskah untuk film terkait humor Mukidi.
Namun karena ia mengaku cukup sulit untuk merangkai kisah humor yang telah ia tulis menjadi cerita yang panjang akhirnya film tersebut batal.
"Saya memang membuat cerita Mukidi pendek-pendek agar gampang gongnya, kalau dibuat film sulit, karena kalau film agak panjang," ujarnya melalui sambungan telepon.