TRIBUNNEWS.COM - Apple berniat mengurangi kuantitas produksi iPhone pada periode Januari hingga Maret 2017.
Hal ini dilakukan sebagai upaya penyesuaian karena terjadi penumpukkan stok iPhone di beberapa negara.
Berdasarkan data yang diperoleh dari pemasok bahan baku Apple, Nikkei memperhitungkan bahwa pengurangan kuantitas tersebut mencapai 10 persen. Pengurangan kali ini merupakan keputusan kali kedua yang dilakukan Apple.
Dilansir dari Cnet, Senin (2/1/2017), pengurangan produksi ini disebut bakal memengaruhi seluruh lini produk iPhone yang masih ditawarkan, termasuk iPhone 7 dan 7 Plus.
Sebelumnya, pada periode Januari hingga Maret 2016, raksasa teknologi Amerika Serikat itu juga sudah mengurangi kuantitas produksi ponsel sebanyak 30 persen.
Pengurangan dilakukan karena stok iPhone menumpuk akibat permintaan yang berkurang.
Sementara itu, pengurangan kuantitas produksi pada awal 2017 ini, juga diperkirakan akibat permintaan yang semakin berkurang.
Sepanjang 2016 lalu, permintaan iPhone memang cenderung lebih sedikit dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Di sisi lain, laporan tersebut juga mengungkap ada alasan lain mengapa Apple mengurangi produksi iPhone, yakni soal kesulitan memproduksi sensor kamera yang dibutuhkan oleh iPhone 7 Plus.
Seperti diketahui, iPhone 7 Plus merupakan salah satu jagoan Apple dalam merayu pengguna. Ponsel ini memiliki keunggulan berupa dua kamera utama yang bertengger di bagian belakang.
Sayangnya, sensor yang dibutuhkan iPhone 7 Plus itu hanya bisa diproduksi dalam kapasitas terbatas. Sementara itu, Apple sedang membutuhkan banyak sensor untuk memenuhi permintaan penggunanya.
Apple sendiri menolak berkomentar atau mengeluarkan pernyataan resmi mengenai masalah ini.
(Yoga Hastyadi Widiartanto/kompas.com)