TRIBUNNEWS.COM - Persaingan pasar smartphone low-end yang sengit memaksa HTC keluar dari segmen tersebut.
Setidaknya begitulah pernyataan dari President Global Sales dan CFO HTC Chia-Lin Chang dalam konferensi pasca pengumuman laporan keuangan perusahaan, pekan lalu.
Chang menyebutkan bahwa pasar smartphone low-end yang “ultra kompetitif” adalah biang keladi di balik kegagalan HTC mendulang laba di kuartal terakhir tahun lalu.
Selama periode dimaksud, HTC mencatat pendapatan 722 juta dollar AS dengan rugi operasi 117 juta dollar AS.
HTC disinyalir kesulitan bersaing dengan merk-merk China yang menelurkan produk kompetitif berharga relatif terjangkau, seperti OnePlus dan Huawei.
Karena itulah, pabrikan asal Taiwan ini pun memutuskan untuk mengalihkan fokus ke model-model smartphone kelas atas yang lebih menghasilkan profit seperti flagship U Ultra dan U Play.
HTC tidak akan meluncurkan ponsel murah pada 2017. Sebagai gantinya, HTC menyiapkan antara enam hingga tujuh model smartphone dengan margin tinggi.
Menariknya, seperti dirangkum KompasTekno dari Digital Trends, Minggu (19/2/2017), ini bukan kali pertama HTC mengumumkan bakal menarik diri dari pasaran ponsel murah.
Pengumuman yang sama pernah dibuat pada 2012 lalu, tapi strategi tersebut kemudian urung dijalankan.
Selain smartphone, HTC juga mencoba peruntungan di segmen lain seperti virtual reality. Perusahaan itu bakal meluncurkan headset VR untuk smartphone menjelang akhir 2017.
(Oik Yusuf/kompas.com)