News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

MaidSafe Kenalkan Jaringan SAFE ke Developer di Indonesia

Editor: Fajar Anjungroso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Richard Irvine, CEO dan pendiri MaidSafe (ketiga dari kiri-red), berpose bersama Direksi MaidSafe lainnya usai konferensi pers di Fairmont Hotel, Jalan Asia Afrika, Senayan, Jakarta, Senin (20/2/2017).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - MaidSafe, perusahaan teknologi asal Skotlandia, mengenalkan jaringan SAFE (Secure Acces for Everyone) kepada puluhan pengembang aplikasi, software engineer, dan business start up di Indonesia.

Jaringan yang telah dirancang selama satu dekade itu diklaim paling aman karena dikembangkan dengan desentralisasi data yang tersebar di seluruh dunia.

Data yang terdesentralisasi itu memungkinkan jaringan menjadi kuat dalam menanggulangi serangan cyber dari pihak luar.

"Kami yakin, jaringan SAFE ini akan digunakan milyaran orang untuk mengerjakan berbagai hal yang sudah biasa dilakukan dalam internet, bahkan lebih baik," kata Richard Irvine, CEO dan pendiri MaidSafe di Fairmont Hotel, Jalan Asia Afrika, Senayan, Jakarta, Senin (20/2).

Menurut Irvine, meski telah menjadi chanel komunikasi penting saat ini, internet masih rentan dan terdapat banyak celah kerusakan hingga menimbulkan kerugian.

Data yang tersentral, membuat banyak pengguna merasa tak nyaman dan tidak efisien bagi pengelola data.

Dia memastikan tidak ada kelemahan dalam sistem MaidSafe, karena selain data terdesentralisasi, sistem tersebut juga memiliki jaringan redundansi data yang diprogram untuk menyimpan salinan duplikat dari setiap bagian data.

Karena redundansi memiliki sifat prediktibilitas tinggi, maka informasi pun menjadi rendah, dan membuat data tidak akan dapat dijebol hacker karena data tidak lengkap.

Nick Lambert, COO MaidSafe memberi gambaran, setiap data yang tersimpan melalui sistem Maidsafe itu akan dicacah ke dalam berbagai file, diduplikasi menjadi duplikat, dan tersimpan di berbagai server yang terikat dalam jaringan tersebut.

"Data tersebut juga sudah terenskripsi dan hanya pengguna yang memiliki password pembukanya. Bahkan kami di MaidSafe juga tidak mengetahui pasword itu," ungkapnya.

Selain memberikan privasi, dan keamanan, sistem tersebut juga bisa mendatangkan keuntungan dalam bentuk uang virtual bagi pengguna yang bersedia menyewakan sebagian ruang penyimpanan di perangkatnya bagi pengguna lain dalam jaringan MaidSafe.

Uang virtual yang diberi nama SafeCoin itu, bisa ditukarkan dengan mata uang kartal.

Saat diluncurkan Oktober 2016 lalu, kata dia, 1 SafeCoin baru bernilai 6 Sen USD dan kini sudah berlipat menjadi 20 sen USD. Dia berharap, akhir tahun ini 1 SafeCoin bisa senilai dengan 1USD

Edward Richardson, android developer dan software engineer yang mengikuti workshop MaidSafe itu mengakui sistem yang dikembangkan MaidSafe sangat aman dan banyak membantu IT developer.

Dari sisi developer kecil, kata dia, jadi tidak membutuhkan dana besar untuk menyimpan data mereka.

"Kami juga bisa mendapatkan uang dari penyewaan sebagian ruang penyimpanan data yang tidak digunakan. Soal keamanan, saya yakin aman, karena data terduplikasi delapan duplikat dan tersimpan secara acak di server mana pun di dunia," bebernya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini