TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Konflik hukum antara Google dan Uber mengenai tudingan pencurian teknologi di bidang otomotif makin meruncing.
Pekan lalu, Waymo, unit mobil swa-kemudi di bawah naungan entitas induk Alphabet yang juga membawahi Google, meminta pengadilan federal AS untuk menghentikan uji coba mobil tanpa sopir yang tengah dilakukan Uber.
Dalam dokumen pengadilan yang diajukan pada Jumat (10/3/2017), Waymo menuduh Uber telah menggunakan teknologi yang dicuri dari pihaknya untuk mengoperasikan mobil swa-kemudi alias driverless car.
“Dengan bukti kuat yang kami miliki, kami meminta pengadilan mengambil langkah untuk melindungi properti intelektual yang dikembangkan selama ribuan jam oleh teknisi kami dan mencegah penggunaaan IP hasil curian itu,” sebut seorang juru bicara Waymo.
Waymo pertama kali melayangkan gugatan hukum terhadap Uber pada bulan lalu. Dijelaskan bahwa, pada Desember 2015, seroang mantan eksekutif Google bernama Anthony Levandowsky mencuri 14.000 file terkait teknologi swa-kemudi perusahaan tersebut.
Dirangkum KompasTekno dari The New York Times, Senin (13/3/2017), Levandowski lalu mendirikan perusahaan truk swa-kemudi bernama Otto, yang kemudian diakuisisi oleh Uber.
Menurut tudingan Waymo, data curian itu lantas dipakai untuk mengembangkan sistem Light Detection and Ranging (LIDAR) untuk mendeteksi jarak dan hambatan di mobil-mobil swa kemudi Uber.
Waymo memperkuat tuduhannya dengan testimoni sejumlah saksi, berikut rekaman aktivitas Levandowsky ketika mencuri data dari sistem Google.
Uber menampik tudingan tersebut dan mengatakan bahwa klaim Waymo “tidak berdasar”.
Penulis: Oik Yusuf
Sumber: The New York Times