Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM - Iklan komersil kerap, jika tak mengatakan selalu, mengumbar kelebihan-kelebihan sebuah produk dan berusaha menyembunyikan kelemahannya.
Masyarakat mesti lebih kritis sebelum membeli produk agar tak jadi korban rayuan manis pengiklan.
Baru-baru ini, Which? Magazine mengidentifikasi "kebohongan" iklan menyangkut ketahanan baterai pada laptop.
Komponen baterai memang menjadi salah satu perhatian utama publik, sehingga harus benar-benar diuji kebenaran iklannya.
Tak kurang dari 67 model laptop diuji Which? Magazine sepanjang Januari 2017 untuk memperkuat hasil analisis, sebagaimana dihimpun, Senin (3/4/2017).
Dalam pengujian, Which mengisi daya laptop hingga 100 persen. Kemudian, laptop digunakan untuk berselancar di internet dengan memanfaatkan jaringan Wi-Fi atau menonton video dari jaringan lokal.
Pola tersebut diulang terus menerus hingga laptop tiga kali kehabisan baterai.
Hasilnya, rata-rata vendor laptop mengklaim ketahanan baterainya 50 persen lebih lama dari realita sebenarnya. Selisih waktu antara yang diumbar iklan dan realita bahkan tak cuma hitungan menit, melainkan jam.
Misalnya saja Lenovo Yoga 510 yang baterainya bisa sampai 5 jam menurut iklan. Ketika dites, ketahanannya cuma 2 jam 7 menit.
Begitu pula dengan HP Pavilion 14-al115na yang baterainya diklaim berumur 9 jam, padahal cuma 4 jam 25 menit.
Dell Inspiron 15 5000 dan Acer E15 juga sama saja. Pengiklan menyebut baterai masing-masing bertahan 7 jam dan 6 jam, padahal cuma 3 jam 58 menit dan 2 jam 56 menit.
Di antara kebohongan-kebohongan yang jauh dari realita, ada satu yang setidaknya jujur yakni Apple.
MacBook Pro 13 disebut-sebut bertahan hingga 10 jam, padahal kenyataannya bisa sampai 12 jam.
Sampel di atas merupakan hasil analisis jenis laptop secara spesifik dari beberapa vendor.
Acer rata-rata mengklaim laptopnya bertahan 7 jam 53 menit, padahal realita rata-ratanya cuma 5 jam 59 menit.
Asus lebih jauh lagi mengklaim rata-rata baterai laptopnya bisa tahan 10 jam 12 menit, padahal cuma 6 jam 53 menit.
Dell, HP, Lenovo, dan Toshiba sama saja.
Di antara sekian brand itu, setidaknya Lenovo dan Acer yang perbandingan antara omongan iklan dan realita tak terlalu jauh. Namun, yang paling jujur adalah Apple.
(Fatimah Kartini Bohang/kompas.com)