Laporan Wartawan Tribunews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kelompok teroris siber Shadow Brokers serang Indonesia melalui ransomware jenis WannaCry.
Data pengguna komputer di nusantara bisa 'disandera' dengan hitungan detik begitu terkoneksi dengan dunia internet.
Belum ada penangkal atas serangan itu. Yang ada hanya langkah antisipasi untuk pencegahan.
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan, pengguna komputer terutama pekerja untuk tidak langsung terkoneksi internet saat menyalakan komputer.
"Langkah ini, wajib dilakukan semua orang. Apalagi besok mulai hari kerja," ucap Rudiantara di kawasan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (14/5/2017).
Rudiantara mengimbau, para pengguna komputer untuk mematikan WiFia atau mencabut koneksi kabel LAN di kantor. Kemudian, melalui sistem operasi seperti Linux atau Ubuntu, menyalin data ke flash disk atau hard disk.
Langkah selanjutnya mematikan SMB service dan blok port/protocol. Dengan masuk ke Control Panel - Advance Setting - Protocol and port, lalu ketikkan '139.445.139' untuk memblokir alamat IP tersebut.
Lalu, menginstal patch MS17-010 yang telah dikeluarkan Microsoft sekitar dua bulan lalu melalui https://technet.microsoft.com/en-us/library/security/ms17-010.aspx
Saat ini belum ada solusi yang paling cepat dan jitu untuk mengembalikan file file yang sudah terinfeksi wannacry.
Akan tetapi memutuskan sambungan internet dari komputer yang terinfeksi akan menghentikan penyebaran wannacry ke komputer lain yang rentan vulnerable.
Untuk konsultasi secara online bisa diakses ke : https://www.nomoreransom.org . Juga, apabila diperlukan informasi dan saran teknis, dapat diemail :incident@idsirtii.or.id.