TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Anda ingin bernostalgia dengan perangkat kamera langsung jadi seperti yang dulu di era 1980-an atau 1990-an mudah Anda temui di objek-objek wisata? Nah, dengan kamera ini, Anda bisa memuaskan hasrat nostalgia tadi.
PT FUJIFILM Indonesia meluncurkan Instax Square SQ10, sebuah kamera kompak yang bisa mengabadikan momen-momen indah dalam sekali bidik secara instan.
Kamera ini resmi diluncurkan Rabu (17/5/2017) petang di kawasan SCBD, Jakarta.
Berbeda dengan kamera sejenis generasi sebelumnya, Intax SQUARE SQ10, merupakan kamera instax hibrida yang memadukan sistem teknologi instax dengan teknologi digital.
Tapi jangan kaget, kamera sebenarnya bukan menyasar para generasi usia 40-an tahun ke atas, tapi justru menyasar generasi ‘milenial’, anak muda kekinian.
Kamera ini juga memperkenalkan film ‘kotak’ dengan rasio 1:1 yang biasanya kita itemui di media-media
sosial seperti Instagram.
Instax SQUARE SQ10 memiliki tampilan yang mudah digunakan dengan layar LCD untuk mengedit gambar sebelum hasilnya dicetak.
Instax juga dilengkapi berbagai mode pengambil gambar dan fungsi pemrosesan gambar seperti opsi 10 filter, kontrol vignette dan pengaturan kecerahan untuk hasil yang lebih artistik. Vignette adalah efek gelap yang muncul di pinggiran foto.
SQ10 dapat fokus terhadap obyek sedekat 10 cm dan menghasilkan gambar yang tajam berkat hasil riset dan pengalaman Fujifilm di bidang fotografi.
Instax SQUARE SQ10 dirancang dengan simetris. Lingkaran tengahnya dilapisi metal yang
kontras dengan bodi hitam pekat dan mudah digenggam.
Kamera ini dilengkapi dua tombol shutter di bagian kiri dan kanan bodi untuk memudahkan seluruh orang untuk mengambil gambar lanskap maupun selfie dengan tangan dominannya.
Kamera ini dibuat Fujifilm di Indonesia dan dilengkapi pula dengan slot microSD untuk menyimpan gambar dan memiliki baterai yang dapat diisi ulang.
“Instax SQUARE SQ10 merupakan produk unik yang dapat dinikmati oleh penggemar Instax maupun orang-orang yang belum terlalu kenal dengan Instax. Di era digital dimana rasio 1:1 masih menjadi andalan utama ekspresi seni, Fujifilm telah mengadaptasikan hal ini menjadi hasil yang dapat dicetak," ungkap Takuya Maeda, Regional Marketing Manager FUJIFILM Asia Pacific.
Dia menambahkan, selain memiliki nilai emosional yang lebih tinggi, hasil cetakan kamera ini juga masih relevan untuk dijadikan karya seni seperti scrapbook, kartu ucapan dan lain-lain.
Anda siap memilikinya?