TRIBUNNEWS.COM, FINLANDIA - Perusahaan game asal Finlandia, Rovio Entertainment Ltd memiliki dua opsi untuk menjadi lebih besar. Pertama, Rovio tengah mengkaji rencana untuk penawaran saham umum perdana atau initial public offering (IPO). Kedua, dengan memperoleh dana segar melalui tawaran akuisisi.
Pembuat permainan Angry Birds ini bermula ingin mendaftarkan diri ke bursa saham di masa mendatang.
Di tengah rencana itu, Tencent Holdings Limited juga berminat untuk mengakuisisi Rovio senilai US$ 3 miliar untuk memperkuat perusahaan game online tersebut.
Manajemen Rovio mengatakan, rencana Rovio ingin melantai di bursa saham untuk mendukung pertumbuhan bisnis game online di masa mendatang. Kendati demikian, belum ada keputusan yang pasti untuk rencana IPO.
"Kami dan para pemegang saham menilai ada alternatif yang berbeda untuk pengembangan Rovio lebih lanjut di masa mendatang," sebut manajemen Rovio seperti dilansir Reuters, Jumat (16/6/2017).
Rovio tengah mengalami guncangan bisnis, karena penurunan pendapatan akibat biaya operasional yang naik seperti pembukaan studio baru. Namun, Rovio masih stabil, karena games Angry Birds telah membangkitkan kembali keuntungan di tahun lalu.
Pemilik saham mayoritas Rovio adalah Kaj Hed dengan kepemilikan saham sebesar 70%.
Salah satu sumber Reuters melaporka, Rovio mungkin memilih untuk tetap mandiri dan memilih untuk go public pada akhir tahun.
Jika Tencent berhasil menyelesaikan kesepakatan dengan Rovio, perusahaan tersebut akan memberikan bisnis lain untuk ditambahkan ke portofolio yang sudah ada mencakup Riot Games, Supercell dan Miniclip.
Perusahaan teknologi asal Tiongkok itu telah membeli saham mayoritas produsen game terkemuka asal Finlandia Supercell di tahun 2016, dengan kesepakatan harga US$ 8,6 miliar.
Reporter: Nina Dwiantika