TRIBUNNEWS.COM - Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Barangkali perumpamaan itu pantas diberikan kepada Mary Maxwell, sosok ibu hebat yang melahirkan laki-laki hebat bernama Bill Gates.
Benar, Mary adalah ibunda pendiri Microsoft itu. Tak sekadar melahirkan, Mary juga sosok penting di balik kesuksesan si anak.
Semua orang mafhum, Mary bukan orang sembarangan. Ia juga orang besar dalam dunia bisnis Amerika Serikat. Mary Maxwell merupakan petinggi dari beberapa perusahaan besar, seperti First Interstate Bancorp, US West Inc, dan KIRO-TV.
Tak hanya itu, Mary juga menjadi perempuan pertama yang memimpin sebuah organisasi non-profit United Way wilayah King County.
Tahun 1983, Mary menjadi direksi dari United Way wilayah Amerika. Selama kiprahnya di United Way, Mary banyak berkenalan dengan orang besar, salah satunya John R. Opel.
John adalah anggota komite dari petinggi International Business Machine atau biasa dikenal dengan nama IBM. Mary mengajak IBM untuk bekerja sama dengan Microsoft, perusahaan yang dibuat oleh Bill Gates.
Alhasil, IBM akhirnya mengambil kesempatan untuk menyewa Microsoft, sebuah perusahaan software kecil saat itu, untuk membuat OS bagi PC pertamanya.
PC bikinan IBM pun mendulang sukses besar.
Operating System buatan Microsoft yang tertanam di PC tersebut, yakni Microsoft Disk Operating System (MS-DOS), ikut terdongkrak popularitas dan penjualannya.
Berkat itulah, Microsoft mampu tumbuh sebagai perusahaan software komputer terbesar dunia. Bisa dibilang, tanpa negosiasi Mary dengan IBM, belum tentu Microsoft bisa seperti sekarang ini.
Mary meninggal pada usia 64 tahun, 1994 silam setelah bergelut lama dengan kanker payudara yang bersarang di tubuhnya.