TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan teknologi keamanan jaringan dan Endpoint, Sophos mengumumkan kehadiran teknologi deep learning untuk mendeteksi malware sudah tersedia melalui Intercept X Early Access Program. Kemampuan deep learning ini dikembangkan dengan teknologi dari Invincea, yang diakuisisi Sophos bulan Februari 2017.
Sophos Intercept X yang pertama kali dirilis bulan September 2016 adalah produk keamanan endpoint generasi lanjut yang mampu menghentikan zero-day malware.
Produk ini juga diklaim mampu memblokir semua teknik eksploitasi yang dikenali dan mencakup fitur anti-ransomware canggih yang dapat menghentikan beragam jenis ransomware baik yang diketahui maupun tidak diketahui hanya dalam hitungan detik.
Intercept X dapat diinstalasi bersama-sama dengan perangkat lunak keamanan endpoint dari vendor lain agar dengan cepat mampu meningkatkan perlindungan endpoint dengan menghentikan kode berbahaya sebelum kode tersebut menimbulkan kerugian.
Deep learning adalah cabang pembelajaran mesin dan kecerdasan buatan yang memanfaatkan jaringan syaraf buatan untuk membangun model yang melakukan prediksi dengan kecepatan, skala, dan penilaian yang melebihi kemampuan manusia.
Baca: Database GPN Akan Dipakai Menteri Keuangan Awasi Kepatuhan Pembayar Pajak
Jaringan saraf dalam Intercept X dilatih menggunakan ratusan juta sampel untuk mendeteksi file berbahaya, mungkin berbahaya, maupun yang tidak berbahaya.
"Keefektifan Intercept X terbukti dengan perlindungan yang diberikan untuk pelanggannya secara proaktif selama merebaknya wabah WannaCry, dan sekarang kami bisa melakukan deteksi zero-day malware pada tingkat selanjutnya," sebut Dan Schiappa, General Manager dan Senior Vice President dari kelompok Enduser dan Network Security Sophos dalam keterangan persnya kepada Tribunnews, Senin (4/12/2017).