TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kunjungan online lewat mobile ketimbang lewat desktop meningkat pada periode di kuartal III-2016 hingga kuartal II-2017.
Ini berdasarkan hasil riset yang digelar iPrice ini melibatkan lebih dari 1.000 e-commerce di Asia Tenggara.
Andrew Prasatya, Senior Content Marketer iPrice Group mengatakan, Indonesia menempati posisi pertama sebagai negara dengan presentase pengguna ponsel terbanyak saat belanja online.
Kenaikan konstan kunjungan ke e-commerce melalu ponsel pada kuartal ke-III 2016 sebesar 74%, kuartal ke-IV 2016 sebesar 78%, kuartal I- 2017 sebesar 85% dan kuartal II- 2017 sebesar 87%.
“Sedangkan perbandingan orang yang berkunjung hingga melakukan pembelian melalui e-commerce di Indonesia lebih tinggi 10% dari pada yang ada di Asia Tenggara seperti Vietnam, Thailad, Malaysia,” papar Andrew, Selasa (30/1).
Meski e-commerce Indonesia ramai dikunjungi melalui ponsel, Andrew bilang pembelanjaan lewat desktop lebih besar 150% dari pada di mobile.
Adapun faktor yang mempengaruhi hal ini adalah pengguna lebih nyaman untuk membandingkan produk dan melakukan pembayaran melalui desktop.
Baca: Serikat Becak Bantah Tudingan Petinggi DKI Ada Mobilisasi Becak ke Jakarta
“Rata-rata jumlah pengeluaran orang Indonesia saat belanja online mencapai US$ 36 atau Rp 481.000. Indonesia menduduki posisi kedua terendah. Kalah jauh dengan Singapura yang mencapai US$ 91. Hal ini berbanding lurus dengan product domestik bruto (PDB),” pungkas Andrew.
iPrice Group juga menemukan fakta di Indonesia bahwa jumlah pemesan di jam 11 pagi lebih besar 69% dari pada jam-jam biasa.
Sedangkan jumlah orang yang akhirnya belanja melalui e-commerce di hari Rabu lebih besar 12% dibadingkan hari-hari biasa.
“Pembayaran yang ditawari oleh e-commerce Indonesia terdiri dari 94% melalui transfer bank, 43% cash on delivery, 41% cicilan,” tutup Andrew.